TEMPO.CO, Jakarta - Tahun kemarin, mantan CEO BlackBerry, Thorsten Heins, berupaya mengganti ciri khas ponsel BlackBerry yakni keyboard fisik QWERTY dengan meluncurkan BlackBerry 10 layar sentuh. Memang sebuah perubahan, tapi sayangnya pilihan itu malah membuat BlackBerry terpuruk dan merugi.
Untuk kembali diakui dalam persaingan pasar ponsel pintar, BlackBerry kemudian memutuskan bekerja sama dengan pembuat hardware Foxconn. Kerja sama ini rencananya akan menghasilkan ponsel layar sentuh BB10 dengan kode nama "Jakarta". Apakah BlackBerry akan mengulang kembali kesalahannya?
Namun, pernyataan dari CEO John Chen dalam acara Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas seperti menenangkan pemakai BlackBerry yang rindu dengan keyboard fisik. Chen mengatakan akan mengembalikan keyboard ikonik pada BlackBerry.
"Secara personal, saya suka keyboard. Model BlackBerry yang akan datang "didominasi" dengan handset dengan keyboard fisik QWERTY," kata Chen.
Memang, keyboard fisik QWERTY adalah andalan BlackBerry sejak pertama kali diluncurkan. Keyboard QWERTY sangat disukai oleh kalangan pelaku bisnis dan pemerintah karena diklaim lebih nyaman untuk mengetik. Keyboard fisik menjadi penting bagi BlackBerry.
Sementara itu, perusahaan akan meluncurkan dua model ponsel yang diproduksi di Jakarta dengan harga di bawah Rp 2 juta. Sedangkan untuk ponsel kelas high-end dengan konsep sama ditargetkan meluncur di Amerika Serikat.
RINDU P HESTYA | PHONE ARENA
Berita Lain:
Microsoft: Xbox One Terjual 3 Juta Unit
Penjualan iPhone Apple Ternyata Terus Menukik
Mozilla Segera Luncurkan Ponsel, Tablet, dan TV
BlackBerry Tuntut Pembawa Acara American Idol
Fosil Kecoa Ini Berumur 49 Juta Tahun