TEMPO.CO , Jakarta--Direktur Riset Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfarabie menganggap langkah Aburizal Bakrie membeli jejaring sosial Path adalah langkah yang tepat. Sebab Path dianggap sebagai jalan bagi Ical, sapaan akrab Calon Presiden Partai Golkar itu, untuk meraup suara dari kalangan menengah ke atas.
"Posisi Pak Ical itu cukup kuat di kalangan menengah ke bawah, tetapi menengah atas khususnya di perkotaan belum terlalu kuat," ujar Adjie melalui telepon selulernya, Senin, 13 Januari 2014.
Pertarungan bisnis media sosial di Indonesia makin panas. Salah satu aplikasi jejaring sosial yang sedang naik daun di Indonesia, Path, baru saja menyatakan mendapat suntikan dana segar dari Bakrie Global Group sebesar US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar.
Path adalah aplikasi media sosial yang sedang in dalam kalangan anak muda. Situs ini berjalan di perangkat mobile dan memungkinkan penggunanya berbagi lagu, video, pesan, dan foto. Media sosial satu ini membatasi jumlah teman hanya sampai 150 orang per akun. Mayoritas pengguna Path adalah perempuan muda berusia 19-20 tahun.
Adji menuturkan jejaring sosial memiliki penetrasi yang luar biasa bagi kalangan menengah ke atas di perkotaan. Bahkan kerap menjadi tempat bagi media massa untuk mengelola isu tertentu. Oleh karena itu, ia menganggap jejaring sosial sangat memberi efek positif bagi politikus bila berpartisipasi di dalamnya.
Baca Juga:
"Jadi saya katakan ini adalah pilihan tepat bagi tim sukses pak Ical untuk menjaring suara," ujarnya sembari menilai pembelian Path oleh Ical lebih pada prospek bisnis, dibanding politik.
TRI SUHARMAN
Terkait:
Investasi Path, Harga Saham Viva Naik
Sumber Dana Bakrie untuk Investasi Path Dipertanyakan
Investasi di Path untuk Angkat Elektabilitas Ical
Ini Kata Bakrie Setelah Beli Path Rp 304 Miliar