TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang datangnya tersangka kasus dugaan suap pengadaan Sistem Komunikasi Terpadu di Kementerian Kehutanan, Anggoro Widjojo, tidak ada persiapan berarti di Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 30 Januari 2014. Aparat kepolisian yang biasa berjaga di komisi antirasuah itu pun sudah 'balik kanan' sejak pukul 16.30 WIB.
Menurut pantauan Tempo di lapangan, hanya terlihat petugas keamanan dari KPK sendiri. Mereka pun sekadar berjaga di posnya masing-masing. Yakni, pintu gerbang, tempat parkir kendaraan, dan pintu masuk tamu untuk mengunjungi tahanan.
Sebelumnya, Sumber Tempo mengatakan, KPK telah menangkap buron yang menjabat sebagai Direktur PT Masari Radikom ini di Cina. Sumber tersebut juga mengatakan, Anggoro akan tiba di KPK pada malam hari. "Diperkirakan habis maghrib," kata dia. Saat ini, ujar sumber itu lagi, tim KPK dan Anggoro sedang dalam perjalanan.
Kasus dugaan suap ini diusut sejak 2008. Tapi mengalami hambatan ketika Anggoro kabur ke luar negeri sejak ditetapkan jadi tersangka pada 19 Juni 2009. Atas permintaan KPK, Interpol pun turun tangan untuk mengusut kasus ini. Baca juga: Anggoro Peluru Baru.
Anggoro disangkakan memberikan duit sebesar Rp 105 juta dan US$ 85 ribu kepada Ketua Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat, Yusuf Erani Faishal. Duit tersebut sebagai suap agar anggota Dewan menyetujui program revitalisasi Radio Terpadu di Kemenhut senilai Rp 180 miliar.
Program tersebut sempat terhenti saat Menteri Kehutanan dijabat oleh Muhammad Prakosa. Tapi, kembali diangkat pada 2007 pada masa jabatan Malam Sambat Kaban. Akhirnya, Dewan mengeluarkan surat rekomendasi untuk meneruskan proyek itu pada 12 Februari 2007. Berita seputar Cicak-Buaya, klik Cicak-Buaya.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler:
Ibas Takut Komentari Anas Urbaningrum
PDIP: Wali Kota Risma Tak Boleh Mundur
Banjir di Jakarta Hari Ini Diperkirakan Jam 8-10
Katulampa 230 Cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi Ini
Anas Simpan Aset Rp 2 Triliun di Singapura?