TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan kurs rupiah diperkirakan berada pada kisaran Rp 12.100-12.250 per dolar Amerika Serikat, Kamis ini, 30 Januari 2014. Penguatan rupiah diperkirakan masih dipengaruhi sentimen positif kebijakan bank sentral Turki dan India dalam menaikkan suku bunga acuannya hingga 12 persen.
“Selain itu kebijakan yang diambil negara berkembang dalam menghadapi ancaman likuiditas global juga memberi sentimen positif terhadap mata uang regional, termasuk rupiah,” ujar Reza dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 30 Januari 2014. (Baca juga : Rupiah pada Semester Dua Diprediksi Menguat)
Selain itu keyakinan pelaku pasar yang sudah terlampau tinggi atas kelanjutan tapering off membuat rupiah tidak akan terlalu merespons negatif keputusan bank sentral AS (The Fed). Reaksi pelemahan rupiah, diyakini dia, hanya terjadi apabila nilai stimulus yang dikurangi melebihi US$ 10 miliar. Pelaku pasar khawatir pemangkasan melampaui ekspektasi. (Baca juga : Hari ini Rupiah Masih di Zona Merah )
Pada akhir bulan, kebutuhan korporasi yang mulai berkurang membuat likuiditas dolar di pasar dalam negeri cukup terjaga. Rupiah pun mungkin hanya bergerak pada kisaran 12.100-12.250 per dolar AS. "Meski The Fed memutuskan tapering off, rupiah masih berpeluang menguat," kata Reza.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler :
Cuaca Buruk, Perbaikan Jalan Cipularang Molor
Merpati Janji Berikan Penggantian Tiket Batal
Temui Menkeu, Bos Freeport Tolak Berkomentar
2016, Bank Harus Siap Migrasi Kartu ATM Chip