TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Partai Demokrat Gede Pasek Suardika masih terus menyindir Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Syariefuddin Hasan. Menurut dia, Demokrat harus merombak kabinet. "Saat ini, sistem kabinet yang ada tak menaikkan elektabilitas," kata Pasek di halaman gedung KPK, Senin, 3 Februari 2014.
Menurut Pasek, kepemimpinan Syarief di Demokrat mengalami hambatan besar lantaran ikut tersangkut dalam kasus yang sedang disidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Kasus yang dimaksud adalah dugaan korupsi pengadaan videotron di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah yang dipimpin Syarief. Selain itu, anak Syarief diduga ikut bermain dalam kasus itu.
Pasek menilai Syarief seharusnya mencontoh Anas Urbaningrum yang mundur dari jabatan Ketua Umum Demokrat, sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi terkait dengan proyek Hambalang, 23 Februari 2013.
"Kasusnya, kan, banyak, konsentrasilah di sana," kata Pasek. "Demokrat ini konsolidasinya kurang."
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pernah memeriksa Rivan, anak Syarief Hasan, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan videotron di Kementerian Koperasi dan UKM. Anak Syarief itu diperiksa dalam kaitan dengan posisi Syarief sebagai Menteri Koperasi dan UKM.
Rivan adalah pemilik PT Imaje Media yang menjadi pemenang dalam proyek pengadaan videotron tersebut. Dalam soal kasus proyek pengadaan senilai Rp 17 miliar itu, Kejaksaan sudah menetapkan tiga tersangka, yaitu Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Koperasi dan UKM Hasnawi Bachtiar, Direktur Imaje yang sebenarnya seorang office boy, dan Kasiyadi yang menjabat anggota panitia lelang.
Adapun Syarief pernah menyatakan dukungannya atas langkah penegak hukum.
MUHAMAD RIZKI
Berita terkait
Rumah Mewah Sutan Bhatoegana Ditaksir Rp 15 Miliar
Rumah Mewah Bhatoegana, Siapa Bayar Pajaknya?
Sutan Bhatoegana Sebut Rumah Atas Nama Istrinya
Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana?
Tahajjud Call Sutan Bathoegana: Fitnah dan Ujian