TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman Hadad mengatakan akan terus berupaya agar terjadi konsolidasi di sektor perbankan. Konsolidasi itu, kata Muliaman, merupakan bagian peta jalan (roadmap) perbankan. "OJK sedang melihat satu per satu, kalau timingnya pas, akan kami dorong bank untuk konsodlisasi," kata Muliaman di Jakarta, Senin, 3 Februari 2014.
Saat ini menurut dia, yang menjadi fokus utama OJK adalah penguatan modal dan likuiditas perbankan. Walaupun secara umum, kondisi perbankan Indonesia tumbuh dengan baik, kata Muliaman, namun sektor perbankan masih menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah konsolidasi bank. (Baca juga : OJK Siapkan Regulasi GCG Emiten)
OJK memliki tiga langkah priotitas dalam pengawasan perbankan, pertama adalah konsolidasi lintas sektoral, seperti industri keuangan nonbank, perlindungan konsumen, perbankan dan asuransi. Kedua, memperbaiki sistem pengawasan keuangan dengan menggabungkan peran Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Serta menyempurnakan sistem informasi yang dimiliki OJK secara mandiri. (Lihat juga : OJK : Arah Perekonomian Global Sudah Berubah)
Ditemui di tempat yang sama, Ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetyantono juga mendukung upaya OJK untuk melakukan konsoliadasi bank. Jumlah bank kecil yang banyak dengan modal yang relatif kecil dianggap tak terlalu efektif untuk saat ini. “Idealnya kan 70, saat ini masih sekitar 120 bank, jadi perlu dipangkas,” kata Tony. Dalam dunia perbankan, idealnya adalah sedikit bank namun banyak cabang di berbagai daerah. (Artikel terkait : OJK Awasi Konglomerasi Mulai Kuartal Ketiga)
Menurut Tony, adanya OJK menjadi salah satu momen tepat bagi upaya konsolidasi bank yang sudah diterapkan sejak lama namun tak berhasil. Dengan kondisi saat ini, konsolidasi menurut dia harus dipaksa dengan menambah persyaratannya seperti jumlah modal. Jumlah modal yang disayaratkan saat ini dinilai masih terlalu kecil.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler :
Menpera Sebut Proyek 1.000 Tower Gagal karena Foke
Merpati Tak Terbang Sampai 5 Februari 2014
Pengakuan Menteri Suswono Soal Beras Impor
Hari Ini, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000
Stop Terbang, Merpati Tetap Jalankan KSO