TEMPO.CO, Tangerang - Kasus kejahatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, terjadi mulai dari pencopetan, penodongan tas, hingga penyelundupan narkotik. Kasus terbaru dialami Wakil Duta Besar (Dubes) Brunei Darussalam untuk Indonesia, Ahmad Nasri Abdulah Latif, 41 tahun, yang kehilangan tas saat berada di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Ahad, 2 Februari 2014 lalu.
Nasri melapor kehilangan tas jinjing warna hitam berisi uang tunai 20.030 dolar Brunei (sekitar Rp 200 juta) dan Rp 400 ribu serta telepon selular Samsung Galaxy Note 8. Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta hingga Selasa, 4 Februari 2014, masih berusaha mencari pencopet tas Nasri tersebut.
"Kami sedang membongkar rekaman circuit closed television (CCTV)," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Bandara Soetta Ajun Komisaris Dhany Aryanda saat dihubungi Tempo Selasa sore.
Dhany mengatakan selain penyelidikan internal dengan menelisik rekaman CCTV, pihaknya juga mencari tahu kemungkinan pelaku beraksi di luar. "Mungkin sehabis mengambil, pelaku lalu pergi dengan mobil, jadi segala kemungkinan kami selidik," kata Dhany.
Menurut Dhany, kondisi Bandara Soetta masih relatif aman. Namun dia mengakui ada beberapa kali kejadian menyangkut kejahatan seperti pencopetan. "Beberapa sudah kami ungkap. Sebulan tidak sampai lima kasus kok," ujarnya.
Kendati demikian, Dhany mengatakan pada hari yang sama, ada laporan lain soal kehilangan barang di Bandara Soetta. Informasi yang diterima Tempo menyebutkan korban adalah Meta Wijaya, 26 tahun, warga DKI Jakarta.
Meta melaporkan ke kepolisian telah kehilangan laptop, kamera, dan charger telepon seluler di terminal kedatangan Bandara Soetta. "Kasus itu juga masih dalam selidik," kata Dhany.
AYU CIPTA
Topik Terhangat
Sinabung | Gita Wirjawan | Anggoro Dibui | Jokowi | Deddy Corbuzier|
Berita Terpopuler
Banyak Aset Adik Atut Atas Nama Airin
Di Twitter, SBY Salah Ketik Suporter Sriwijaya FC |
Di KPK, Gede Pasek Terus Sindir Demokrat
Anas dan Pasek Urus PPI dari Penjara