TEMPO.CO, Jakarta - Google dan Microsoft merupakan dua perusahaan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Google unggul di industri Internet dan software, sementara Microsoft unggul pada Office dan hardware. Persaingan dan kasus antara kedua perusahaan itu memang pernah terjadi.
Salah satu kasus yang sempat terjadi antara keduanya adalah Google pernah meminta Microsoft menghapus aplikasi YouTube pada ponsel Windows karena dianggap melanggar aturan dan perjanjian yang telah dibuat. Kejadian itu berlangsung selama dua kali. Microsoft sampai harus menarik aplikasi YouTube yang telanjur diperbarui di ponsel Windows.
Kedua perusahaan itu juga bersaing dalam dunia ponsel pintar. Nama Google terus naik ketika sistem operasi Android menjadi yang teratas untuk ponsel pintar. Hasil kerja sama dengan Samsung, HTC, Nexus, LG, dan vendor lainnya membuat Google menjadi penyedia OS terlaris.
Sedangkan Microsoft harus tersungkur karena ponsel Windows buatannya tidak berjalan baik saat pertama kali diluncurkan 2010 lalu. Namun keadaan mulai membaik setelah Microsoft menggandeng Nokia untuk inovasi ponsel pintar. Kini Nokia Lumia menjadi salah satu ponsel dengan pertumbuhan yang cepat.
Di balik persaingan itu ternyata keduanya sama-sama mempedulikan keamanan pelanggan. Google dan Microsoft sama-sama membentuk aksi kampanye “Reform Government Surveillance" untuk melawan aksi NSA yang memata-matai pengguna layanan online.
Sebagai CEO baru, misi utama Satya Nadella adalah menyetarakan kedudukan Microsoft dengan Google. Nadella juga berharap agar perusahaan milik Bill Gates itu mampu terus berinovasi menciptakan produk terbaik untuk masyarakat.
RINDU P HESTYA | BERBAGAI SUMBER
Berita Lain:
Ini Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S5
HTC One 2 Bakal Jadi Pesaing Galaxy S5
10 Tahun, Facebook Masih Berjaya
Ilmuwan: Hanya Ada Empat Emosi Dasar Manusia
Facebook Dituduh Jiplak Aplikasi Paper