Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Sensor Konten Internet di Turki  

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan. REUTERS/Stringer
Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Istanbul - Turki menempati urutan kedua setelah Cina dalam hal pembatasan konten Internet. Hal ini terungkap dalam sebuah laporan baru yang dirilis Yayasan Penelitian Kebijakan Ekonomi Turki (TEPAV) di tengah mencuatnya kontroversi undang-undang Internet bar, yang dituding akan memudahkan pemerintah membatasi dan mengontrol penggunaan Internet.

Seperti dilansir Hurriyet Daily News, laporan ini muncul pada Ahad, 9 Februari 2014, beberapa hari setelah parlemen Turki mengesahkan undang-undang Internet yang baru. Berdasarkan undang-undang ini, Direktorat Telekomunikasi Turki (TIB) dapat memblokir akses ke situs-situs yang dianggap melanggar privasi atau memiliki konten "menghina" tanpa putusan pengadilan.

Undang-undang Internet yang baru telah disetujui parlemen Turki pada 5 Februari lalu waktu setempat. Pengesahan ini lantas menimbulkan protes dan kecaman berbagai pihak yang menuding pemerintah berusaha memperkuat kontrol atas aktivitas warganya di dunia maya.

Lolosnya undang-undang Internet oleh parlemen memicu aksi demonstrasi pada Sabtu lalu yang menolak dan memaksa Presiden Turki Abdullah Gul untuk tidak meratifikasi undang-undang tersebut. Bentrokan tak terelakkan antara demonstran dan petugas polisi yang menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menolak tudingan mengenai upaya sensor dan pembatasan itu. "Peraturan ini sama sekali tidak memaksakan sensor di Internet. Sebaliknya, undang-undang ini akan membuat masyarakat menjadi lebih aman dan bebas," kata Erdogan di tengah ribuan pendukungnya di Istanbul. Dia juga membantah pihak berwenang akan memiliki akses informasi pribadi pengguna Internet.

Partai-partai oposisi, Asosiasi Bisnis dan Industri Turki (TUSIAD), dan organisasi internasional lainnya mendesak Presiden Abdullah Gul untuk memveto undang-undang tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, menurut sebuah penelitian tentang penggunaan Internet, biaya berlangganan Internet di Turki juga lebih mahal daripada negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Di Turki, rata-rata biaya berlangganan Internet berkecepatan tinggi US$ 621 per tahun. Sedangkan di Luksemburg, biaya dengan kecepatan sama hanya US$ 112 per tahun. Hasil penelitian itu juga mengungkapkan pada 2009, 62 persen populasi di Turki ternyata tidak pernah menggunakan Internet.


HURRIYET DAILY NEWS | ROSALINA

Berita Lain
Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam? 
Dana Haji Diduga Dipakai Beli Mobil Pejabat 
Reaksi Anggito Saat Dilapori Korupsi Dana Haji
Kasus Sisca Yofie, Ini Kesaksian Istri Terdakwa

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

11 jam lalu

Ilustrasi Internet of Things. pinterest.com
Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

Konsorsium perusahaan telekomunikasi Jepang menguji internet 6G. Laju koneksinya diklaim jauh melampaui standar 5G saat ini.


10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

17 jam lalu

Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) BAKTI Aksi (Akes Internet) Kominfo di Desa Waworope, Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara. (TEMPO/Lourentius EP).
10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

Berikut ini deretan negara dengan paket internet termahal di dunia, sebagian besar didominasi oleh negara-negara Afrika dan wilayah Karibia.


Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

20 jam lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.


Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

2 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.


Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

3 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.


Cara Berlangganan Starlink dan Harga Paket Internetnya

3 hari lalu

Tampilan muka Starlink. starlink.com
Cara Berlangganan Starlink dan Harga Paket Internetnya

Berikut ini rincian harga paket internet Starlink per bulan dan cara pemesanannya secara daring (online). Cocok untuk yang hidup nomaden.


Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

4 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.


Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

4 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.


Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

5 hari lalu

Tampilan muka Starlink. starlink.com
Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

6 hari lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media