TEMPO.CO, Surabaya - Kijang betina milik Kebun Binatang Surabaya ditemukan mati pada pagi ini, Kamis, 13 Februari 2014. Menurut Kepala Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Agus Supangkat, kijang berusia 8 tahun tersebut tidak termasuk dalam kategori 84 satwa menanti ajal.
“Di hari sebelumnya pun, keeper (penjaga binatang) menyatakan bahwa kondisinya sehat dan normal,” kata Agus kepada Tempo, Kamis. (Baca juga: Kijang Kebun Binatang Surabaya Mati Lagi)
Pada pukul 05.30, kijang itu ditemukan tidak bernyawa di kandangnya. Dalam dua pekan terakhir, KBS kehilangan jenis kijang yang sama, yaitu barking deer (muntiacus muntjak). Pada 31 Januari lalu, kijang betina dikabarkan mati karena keguguran. Indikasinya terlihat dari adanya kerusakan janin dalam kandungan kijang.
Di lain pihak, Agus menyatakan belum mengetahui indikasi apa pun penyebab kematian kijang hari ini. Dia mengatakan belum mendapat informasi dari dokter hewan yang menangani proses otopsi mamalia itu. “Mungkin siang ini ada hasilnya (otopsi),” ujarnya.
Kematian satwa KBS hampir terjadi setiap pekan. Penyebabnya beragam. Di antaranya dikarenakan sudah tua, sakit, dan cacat. Ada pula satwa yang sebelum mati dinyatakan masih dalam kondisi sehat. Ada tidaknya kejanggalan dalam kematian satwa-satwa tersebut belum dapat terkupas tuntas.
Hingga kini belum ada hasil uji laboratorium mengenai organ dalam satwa yang mati dalam dua pekan terakhir, antara lain kijang betina, rusa bawean, dan komodo. Kini koleksi kijang di KBS tersisa 19 ekor. (Baca juga: Lagi Kijang KBS Mati )
DEWI SUCI RAHAYU
Berita lain:
Kebun Binatang Surabaya Resmi Kantongi Izin Konservasi
Kebun Binatang Bandung Bantah Siksa Orang Utan
Kebun Binatang Surabaya Ingin Tarif Khusus PDAM
Bonbin Surabaya Rekrut Karyawan Baru Pekan Ini
Pertukaran Satwa KBS Berguna untuk Hewan 'Jomblo'