TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 28.539 pengungsi yang mayoritas berasal dari lereng utara Gunung Kelud kini mengungsi di beberapa titik di Kecamatan Wates, Kediri, Jawa Timur. Data pengungsi itu merupakan jumlah pengungsi ketika para warga sudah diungsikan sebelum Gunung Kelud meletus malam tadi.
"Mayoritas berasal dari Kecamatan Ngancar," kata Haryanto, Ketua Radio Komunitas Daffa FM, Wates, saat dihubungi, Jumat, 14 Februari 2014.
Sekitar 80 persen dari pengungsi itu, kata Haryanto, mengungsi ke Wates. Adapun sisanya tersebar di beberapa titik lainnya. Titik-titik pengungsian di Wates antara lain di balai desa Pasang, Gadungan, Pojok, Sumberagung, Janti, Karanganyar, Joho, Pagu, Plaosan, dan Duwet.
Berdasarkan catatan pengungsi yang dipegang Haryanto, para pengungsi berasal dari beberapa desa/ dusun dari Kecamatan Plosoklaten, Ngancar, Semen, dan Ringinrejo.
Ada 1.535 pengungsi dari Desa Purwodadi, Kecamatan Ringinrejo, misalnya kini mengungsi di Balai Desa Pagu. Sebanyak 1482 pengungsi dari Desa Ngancar mengungsi di Balai Desa Joho. Dan 312 pengungsi dari Desa Sepawon, Plosoklaten, mengungsi di Masjid At-Taqwa, Desa Duwet. Semua letak pengungsian berada di Kecamatan Wates.
"Semua pengungsi akan dialihkan ke Kota Kediri. Kabarnya bakal ada letusan kedua yang jangkauannya 10 kilometer. Artinya Wates sudah masuk zona terlarang," kata Haryanto.
Saat ini, kata Haryanto, wilayah ring 1-4 lereng Gunung Kelud sudah dikosongkan dari keberadaan warga. Adapun wilayah ring 5 sudah mulai dikosongkan menyusul letusan Kelud malam tadi.
KHAIRUL ANAM
Terkait:
Letusan Kelud Diperkirakan Eksplosif
Gempa Kelud Terjadi 245 Kali dalam Enam Jam
Kelud Siaga, Malang Siapkan Titik Pengungsian
Warga Mau Mengungsi Jika Diperintah Kuncen Kelud