TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Dody Zulverdi, mengatakan daya saing antar-daerah atau provinsi di Indonesia masih terpusat di sekitar Pulau Jawa. Daya saing tertinggi juga terjadi di Kalimantan Timur dan Riau.
“Daya saing tertinggi di Pulau Jawa terjadi atas dasar faktor stabilitas makro, institusi pemerintah dan tenaga kerja yang membuatnya menjadi unggul,” katanya di Gedung Bank Indonesia, Selasa, 18 Februari 2014.
Dody mengatakan daya saing dengan tingkat menengah terjadi di 13 provinsi, antara lain Sulawesi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Palembang, dan Lampung. Menurut Dody, 10 provinsi dengan daya saing terendah ada di Indonesia Timur.
Kawasan dengan daya saing terendah terjadi di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung. Ia mengatakan lemahnya daya saing kesepuluh provinsi tersebut terjadi akibat masalah infrastruktur dan juga masalah stabilitas perekonomian.
Menurut Dody, rendahnya daya saing di Indonesia Timur ini perlu diselesaikan untuk menyelesaikan ketimpangan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia. “Ketimpangan ekonomi dan daya saing ini juga berdampak pada ketimpangan pendapatan,” katanya.
MAYA NAWANGWULAN
Terkait:
Alasan Risma Tak Pernah Pakai Pengawal Pribadi
Wali Kota Risma Terancam Dicekik dan Dibunuh
Wali Kota Tri Rismaharini Siap Mundur
Wali Kota Risma Bakal Panggil Seluruh Karyawan KBS