TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tri Rismaharini mengakui sedang mempertimbangkan untuk mundur dari posisinya setelah berjibun teror mengancam dirinya. Namun ini bukan pilihan mudah. Karena itu, ia memilih melakukan salat istikharah.
“Ini tidak mudah dan saya sedang meminta petunjuk dari Tuhan, misalkan apa iya saya harus memilih jalan itu,” kata Risma kepada Tempo yang menemuinya di kantornya, Rabu, 12 Februari 2014. (baca: Wali Kota Risma Terancam Dicekik dan Dibunuh)
Saat itu, Risma mengajak Tempo ke ruangan pribadinya. Ia menceritakan barang-barang pribadinya telah diangkut pulang ke rumahnya. Hanya tersisa sejumlah barang yang sangat dibutuhkan. ”Saya sudah bersiap,” kata Risma. “Ada saatnya saya harus memilih, kan? Kalau saya sudah enggak bisa masuk ke rumah itu, ngapain saya harus diteruskan?” (baca: Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?)
Risma mengakui ada seorang kiai yang mengingatkan dia untuk tafakur. Sang kiai berpesan agar Risma tak bertindak layaknya Nabi Yunus yang meningalkan umatnya, kemudian ditelan ikan Hiu.
Wali kota pilihan Tempo 2012 itu mengaku sedang merenungkan pesan sang kiai. “Sampai sekarang, aku masih berpikir apa, ya, betul aku itu meninggalkan warga, apa betul aku meninggalkan warga atau tidak?” ujarnya. Sejak awal, kata Risma, ia tak pernah berpikir menjadi wali kota. “Aku tak pernah berani berdoa menjadi wali kota, tapi ini sudah takdirku,” ujarnya.
DEWI SUCI R. | BUDI S. | JOBPIE S.
Berita terkait
Risma Takut Dituding Menggerakkan Aksi #SaveRisma
PDIP: Kata Risma, Ada Pihak Luar Paksakan Proyek Tol
Mengapa Risma Tolak Jalan Tol Tengah Surabaya?