TEMPO.CO, Jakarta--Kepala Riset BNI Securities, Norico Gaman mengatakan bahwa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih ada potensi koreksi disebabkan oleh aksi ambil untung investor. Koreksi ini, menurut Norico terjadi dalam beberapa saham yang berkapitalisasi besar seperti perbankan dan otomotif.
"Sentimen yang yang diperkirakan berpengaruh pada perdagangan hari ini adalah terkait dengan laporan keuangan tahun 2013 beberapa emiten yang sudah di-release," ujar Norico ketika dihubungi, Kamis, 20 Februari 2014.
Norico mengatakan walaupun potensi koreksi di IHSG, kinerja keuangan emiten diharapakan akan membantu potensi penguatan indeks. Secara keseluruhan, Norico mengatakan sentimen yang ada memang tidak terlalu mendukung seperti data-data dari Eropa dan AS yang sebelumnya menunjukkan penurunan.
Pada perdagangan terakhir, Rabu, 19 Februari 2014, IHSG ditutup menguat 0,80% dari hari sebelumnya ke level 4.592,65. Perdagangan tercatat dengan frekuensi 248.476 kali yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 5,20 miliar saham senilai Rp7,05 triliun.
Dalam perdagangan tersebut, delapan dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat, dipimpin sektor aneka industri yang naik sebanyak 2,11%. Lebih lanjut, sektor yang melemah adalah properti dan konstruksi sebanyak 0,50%.
Sekedar informasi, sejak awal tahun (year to date), IHSG mencatatkan performa kedua terbaik di Asia Tenggara dengan pertumbuhan 7,45%, setelah indeks Vietnam yang melonjak 14,7%.
GALVAN YUDISTIRA
Bisnis Populer:
Sultan Buka Pintu Investasi Foxconn di Yogyakarta
Investasi Bodong, Ligwina-Klien Sepakat Damai
Tahan Surat TVRI, Marzuki Alie Didesak Mundur
Dengan Rp 800 Miliar, Waskita Perbesar Proyek