TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diperkirakan masih terkoreksi. Investor yang mulai kehilangan optimisme terhadap arah gerak bursa tanpa ragu melakukan aksi ambil untung (profit taking) dengan melepas sebagian kepemilikan saham.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 25 Februari 2014, IHSG anjlok 46 poin (1,0 persen) ke level 4.577. Analis dari PT Sinarmas Sekuritas, Christandhi Reza Mihardja, mengatakan harga saham yang dinilai sudah berada dalam kondisi jenuh beli membuat pelaku pasar begitu sensitif melakukan aksi jual. Nilai tukar rupiah yang mulai berbalik melemah menjadi momentum pelaku pasar mengambil keuntungan. “Indeks ditekan aksi ambil untung pelaku pasar yang merespons pelemahan rupiah,” ujarnya.
Meski demikian, Reza memperkirakan aksi ambil untung belum berjalan sepenuhnya. Sebab, pada akhir perdagangan, investor asing masih membukukan pembelian bersih Rp 58 miliar. Hal ini memberi pesan bahwa pasar saham Indonesia masih sangat menarik. Menurut Reza, berlanjutnya aksi ambil untung akan sangat bergantung pada kemunculan sentimen negatif selanjutnya.
Reza juga menyarankan investor memperhatikan sektor saham dengan kinerja cerah. Selain merekomendasikan HERO, dia menyarankan mengoleksi ACES dan MPPA dalam jangka pendek. Laju yang cenderung tertekan beberapa hari terakhir membuat bursa regional berpeluang melakukan pembalikan arah pada hari ini. Bila itu terjadi, akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks. Bila sebaliknya, besar kemungkinan indeks terus dilanda aksi ambil untung.
Pada perdagangan hari ini, Rabu, 26 Februari 2014, IHSG pun diprediksi bergerak ke level 4.556-4.628.
MEGEL JEKSON
Terpopuler
Ruhut: Bhatoegana Bohong, 12 Tahun Penjara!
Apa Pesan Risma untuk Evan Dimas
Ruhut: Sutan Bhatoegana Bak di Bibir Jurang
Dua Anak Panti Asuhan Samuel Alami Pelecehan
Mengapa Ada Kekerasan di Panti Asuhan Anak Samuel
Aturan Jam Cinderella Bikin Risau Warga Bandung