Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tersingkap Lagi Manusia Prasejarah di Gua Pawon  

image-gnews
Gua Pawon di Cipatat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (TEMPO/Prima Mulia)
Gua Pawon di Cipatat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (TEMPO/Prima Mulia)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung: Para peneliti Balai Arkeologi (Balar) Bandung menemukan lagi jejak manusia prasejarah di Gua Pawon, Kabupaten Bandung Barat. Penggalian pada Sabtu dan Ahad, 1-2 Maret 2014 mendapatkan tulang telapak jari kaki. "Diperkirakan berusia lebih tua dari 9.500 tahun lalu," ujar peneliti Balar Bandung kepada Tempo, Ahad, 2 Maret 2014.

Lokasi penemuan terbaru berada di tempat yang sama dari kuburan manusia prasejarah temuan kedua. Jarak kedalamannya selisih 20 sentimeter atau 180 sentimeter dari permukaan tanah gua. "Diduga tulang kaki itu manusia prasejarah berumur dewasa," kata Lutfi. 

Tim masih melakukan penggalian untuk menyingkap sosok utuh kerangka manusia prasejarah tersebut, juga menghitung umurnya. Selain itu, peneliti juga menemukan sisa tempat makan, tulang belulang sisa makanan, dan temuan artefak batu gamping. "Makin ke dalam, artefaknya makin beragam," ujar dia.

Menurut Lutfi, manusia prasejarah diketahui hidup pada 1,8 juta tahun lalu. Mereka diketahui menghuni gua dengan usia paling tua sejak 30-35 ribu tahun silam. Di Indonesia, kata dia, sejauh ini ada manusia prasejarah di Jawa Timur yang lebih tua menghuni gua dibandingkan dengan di Gua Pawon. "Kami sedang mencari yang lebih tua di Jawa Barat, sekitar lebih dari 25 ribu tahun lalu berdasarkan jalur migrasi manusia dulu," katanya.

Dari tumpukan kuburan manusia prasejarah di Gua Pawon tersebut, kata Lutfi, pertanda Gua Pawon sejak lama telah menjadi hunian. Bisa jadi penghuninya turun temurun tinggal, sehingga perlu dilakukan tes DNA pada kerangka temuannya. 

Temuan manusia prasejarah di Gua Pawon awalnya dari anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung. Pada 1999, anggota kelompok yang berlatar keilmuan geologi dan geografi tersebut menemukan batu gamping seperti pisau. "Jangan-jangan di daerah sini ada manusia prasejarah," kata Budi Brahmantyo, salah seorang anggota kelompok tersebut. Pada 2000 mereka menemukan artefak seperti batu obsidian, padahal gua itu berada di kawasan karst atau batuan kapur. 

Penggalian kemudian dilanjutkan Balar Bandung. Sejak 2000-2012, peneliti mendapatkan 5 kerangka manusia prasejarah, berusia 5.600-9.500 tahun lalu, di kedalaman 80, 140, dan 160 sentimeter. Lokasi temuan di sebelah utara gua itu kini sudah dipagari untuk kepentingan penelitian. (Baca: Arkeolog Temukan Kerangka Manusia Prasejarah)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Gua Pawon berada di kawasan karst atau batu kapur Citatah, di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Bandung. Gua seluas 300 meter persegi lebih itu terdiri dari beberapa rongga seperti kamar, juga beberapa jendela alami yang besar. 

ANWAR SISWADI


Terpopuler:
Beda Jokowi-Ahok Marah Bikin Risma-Whisnu Ngakak
Prabowo: Lebih Bagus Saya Kudeta Saat itu...
Indonesia dan Erick Kian Populer di Milan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

10 hari lalu

Galle, Sri Lanka. Unsplash.com/Oliver Frsh
Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

36 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

55 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

56 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

22 Maret 2024

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

22 Maret 2024

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

21 Maret 2024

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.