TEMPO.CO, Jakarta - Positifnya pergerakan bursa saham global kembali memulihkan keyakinan investor untuk memburu aset di pasar keuangan domestik. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 5 Maret 2014, menguat 57,88 poin (1,26 persen) ke level 4.659,17.
Analis dari PT Sinarmas Sekuritas, Richard Panim, mengatakan optimisme pelaku pasar muncul setelah Rusia mengurangi jumlah pasukannya di Semenanjung Crimea, Ukraina. “Imbasnya, hampir seluruh bursa saham global ditutup positif sehingga berdampak pada IHSG,” kata Richard. (Baca: Regional Cerah, IHSG Naik Tajam ).
Karena itu, minat beli investor terhadap aset keuangan di dalam negeri semakin tinggi. Selain di bursa saham, investor memburu aset obligasi, ditunjukkan dengan imbal hasil yang turun ke level 8 persen. Meski data neraca perdagangan kembali defisit, perbaikan fundamental ekonomi Indonesia diyakini berada pada jalan yang benar. (Baca: Solusi Krisis Ukraina Dongkrak Indeks Saham).
Menurut Richard, pelaku pasar masih banyak yang memburu saham-saham perbankan, konstruksi, dan minyak kelapa sawit. Laporan keuangan yang positif serta prospek jangka panjang yang baik membuat emiten-emiten di atas memimpin laju penguatan indeks sejak awal 2014. “Saham-saham perbankan, konstruksi, dan CPO masih menarik sampai akhir kuartal pertama.”
Secara jangka pendek, indeks masih dalam tren penguatan. Hal itu terlihat dari aksi beli investor yang masih cukup deras sampai saat ini. Terbukti, ketika indeks jatuh ke level 4.580 di awal pekan, indeks dengan cepat bangkit ke level 4.650.
Hari ini, Kamis, 6 Maret 2014, indeks diperkirakan bergerak di posisi 4.630-4.700 dengan kecenderungan menguat. Saham-saham perbankan, seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, serta saham-saham properti masih bisa dilirik. “Inflasi relatif rendah dan likuiditas rupiah yang masih ketat sepertinya belum akan mendorong Bank Indonesia menaikkan suku bunga,” kata Richard.
M. AZHAR
Berita Terpopuler
Disebut Atur Proyek SKK Migas, Ini Kata Sepupu SBY
Calon Hakim MK: Mobil Saya Tidak Lima, Cuma Empat....
Calon Hakim MK, Hidup Mewah dan Tak Paham Hukum
Jadi Guru Besar, Calon Hakim MK Ini Tak Tahu Ultra Petita