TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Sektor Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencari keberadaan Asep, sopir bus PO Haryanto yang melarikan diri setelah busnya ditabrak kereta api Menoreh pada Sabtu pagi, 8 Maret 2014. (Baca:Bus Rombongan Anak Yatim yang Tertabrak Diundang Menhut)
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cikarang Barat Inspektur Satu Dwi Yanuar mengatakan polisi sudah mendatangi rumah kontrakan Asep di kawasan Cikunir, Bekasi. "Tapi tidak ada," kata Dwi, Ahad, 9 Maret 2014.
Ia menjelaskan, petugas kepolisian lalu mendatangi rumah Asep di Kabupaten Subang. Namun upaya ini lagi-lagi tak membuahkan hasil. "Masih dalam pencarian." (Baca: Rombongan Anak Yatim Tertabrak Kereta di Bekasi)
Asep dicari polisi untuk dimintai keterangan terkait dengan kecelakaan antara bus dan kereta di perlintasan sebidang di Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung. Bus nahas itu mengangkut sekitar 35 anak yatim dari Desa Wanasari. Pengajian dan pemberian santunan di kediaman putri Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan pun batal. Hasil pemeriksaan sejumlah saksi, kecelakaan itu disebabkan oleh sopir yang nekat menerobos perlintasan meski alarm sudah berbunyi.
Bus ditabrak di bagian belakang kanan hingga terseret beberapa meter sampai berputar 90 derajat. Selmua korban luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi dan beberapa rumah sakit swasta. Sembilan orang dikabarkan menderita luka berat. Lima di antaranya dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi, sementara empat lainnya dirujuk ke rumah sakit swasta karena kondis mereka cukup parah.
ADI WARSONO
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita terpopuler lainnya:
Alasan Penumpang Ini Naik Malaysia Airlines
Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines
Ada Jejak Avtur di Jalur Pesawat Malaysia Airlines