TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah data baru diluncurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa lebih dari lima persen dari populasi dunia, sekitar 350 juta orang, mengalami gangguan pendengaran. Data itu dirilis dalam rangka International Ear Care Day pada 3 Maret 2014 silam. Dari 76 negara yang diteliti, masyarakat yang tinggal di Asia Pasifik, Asia Selatan, dan Afrika paling banyak mengalami masalah pendengaran.
Badan PBB juga melaporkan bahwa sekitar setengah dari semua kasus gangguan pendengaran adalah yang mudah diobati atau dicegah. Sebanyak 32 dari 76 negara tersebut memiliki program pencegahan dan pengobatan gangguan telinga karena masalahnya penyakitnya lebih serius.
"Penyebab paling umum gangguan pendengaran di seluruh dunia adalah akibat infeksi telinga," kata Shelly Chadha, pemimpin program WHO untuk pencegahan ketulian dan gangguan pendengaran.
Shelly juga menemukan beberapa orang juga menderita penyakit ini sejak lahir. Di lain pihak, hampir sepertiga dari penderita adalah mereka yang berusia di atas 65 tahun.
RINDU P HESTYA | VOICE OF AMERICA
Berita Lain:
Alat Kejut 3.800 Kilovolt Tak Membunuh Ade Sara
Pakai Tikus, Keberhasilan Terapi Avatar 70 persen
Tes Darah Bisa Ungkap Alzheimer Lebih Dini
Hidangan Dekoratif Membuat Makanan Lebih Enak