Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Ade Sara, Remaja Jakarta Kondisinya Kritis  

image-gnews
Polisi menunjukkan barang bukti saat gelar perkara pembunuhan Ade Sara di Polres Bekasi, Jawa Barat (7/3). Polres Bekasi kota berhasil menangkap Hafid dan Assifa Rahmadhani tersangka pembunuh Ade Sara dan mereka dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. ANTARA/Hafidz Mubarak
Polisi menunjukkan barang bukti saat gelar perkara pembunuhan Ade Sara di Polres Bekasi, Jawa Barat (7/3). Polres Bekasi kota berhasil menangkap Hafid dan Assifa Rahmadhani tersangka pembunuh Ade Sara dan mereka dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. ANTARA/Hafidz Mubarak
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan yang melibatkan kalangan remaja kembali terjadi di Jakarta. Psikolog remaja dari Universitas Negeri Jakarta, Evita Adnan, mengatakan kondisi itu bisa dikategorikan sebagai keadaan yang kritis bagi para remaja. “Ini sudah darurat, situasi yang kritis untuk remaja,” katanya saat dihubungi, Kamis, 13 Maret 2014.

Awal Maret 2014, Ade Sara Angelina Suroto, 19 tahun, tewas dibunuh oleh mantan kekasihnya, Imam Ahmad Al Hafidt dan Assyifa Ramadhani, pacarnya saat ini. Kejadian serupa kembali terjadi di Cilandak, Jakarta Selatan, dengan korban Mia Nuraini, 16 tahun, yang tewas dibunuh mantan kekasihnya yang berinisial A, yang dibantu tujuh rekannya. Motifnya pun sama, pelaku cemburu kepada korban. (Baca: Cemburu, Motif Sepasang Kekasih Bunuh Ade Sara dan Seperti Ade Sara, Mia Dibunuh Mantan Pacar)

Evita mengatakan, situasi yang dihadapi remaja saat ini disebut kritis karena berbagai faktor. Dari segi usia, kata dia, remaja memang memiliki tingkat emosional yang sangat tinggi. Sebagian besar dari para remaja itu kerap kehilangan kontrol emosi karena kurangnya pembelajaran sosial dan emosional. “Jadi, sangat mungkin kalau cemburu lalu emosinya mudah tersulut,” ujarnya. (Baca: Agar Cemburu Tak Berujung Kasus Ade Sara)

Faktor lain yang turut berpengaruh, kata dia, adalah tuntutan lingkungan yang cukup tinggi terkait masalah akademis. Evita mengatakan, sebagian besar orang tua dan guru saat ini hanya sekedar mementingkan prestasi dan nilai yang diraih remaja di sekolah. Guru dan orang tua disebutnya sudah puas jika anaknya tersebut berhasil meraih nilai baik dan aktif di lingkungannya.

“Padahal, anak yang nilai baik dan aktif belum tentu kebutuhan emosionalnya tersalurkan dengan baik,” kata dia. Evita mengatakan, kurikulum pendidikan yang ada saat ini juga masih belum memberikan porsi kepada penerapan ilmu sosial dan emosional. Akibatnya, yang menjadi perhatian utama hanyalah aspek kognitif saja.

Situasi ini, kata Evita, harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan para ahli. Dia mengatakan pesatnya pembangunan di Jakarta membuat remaja kerap terabaikan dan cenderung tidak dianggap penting kebutuhannya. Padahal, masa-masa remaja adalah titik penting bagi perkembangan emosional bagi masa depan seseorang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua kasus pembunuhan oleh remaja tadi, kata Evita, sangat mungkin karena para remaja itu diabaikan dan tidak dianggap penting. Hal itu membuat remaja cenderung tidak bisa mengontrol perilakunya terutama jika sedang dalam emosi yang tinggi. Permasalahan ini, kata dia, sudah terjadi di berbagai kelas sosial masyarakat. (Baca: Hafitd, Terduga Pembunuh Ade Sara, Dikenal Pemarah)

“Bukan cuma anak orang miskin saja, anak orang kaya juga banyak yang diabaikan karena orang tuanya terlalu sibuk bekerja,” ujar dia. Untuk itu, Evita berharap pemerintah memberikan perhatian serius kepada persoalan remaja tersebut. Salah satu caranya adalah dengan membuat kelas pelatihan konseling yang berada di sekitar pemukiman masyarakat.

Kelas konseling di pemukiman itu, kata dia, bukan hanya ditujukan kepada remaja saja. Orang tua juga bisa mengikuti kelas tersebut agar menjadi lebih perhatian kepada anak dan lingkungan di sekitarnya. “Jadi, ada faktor kepedulian juga dari tetangga sebagai orang yang tinggal di lingkungan sekitar remaja,” ujarnya.  (Baca: Di Pelukan Ibu Ade Sara, Dua Wanita ini Menangis Minta Maaf)

DIMAS SIREGAR



Berita Lainnya:
Pesawat Malaysia Airlines Sempat Kirim Data Mesin
Kisah Ahok Dikerjai Anak Buahnya
Mega Bawa Jokowi ke Makam Bung Karno
Di Pelukan Ibu Ade Sara, Dua Wanita ini Menangis Minta Maaf

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

1 jam lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

23 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

1 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

1 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

2 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

2 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.