TEMPO.CO, Jakarta - IS, 3,5 tahun, bocah yang dianiaya hingga mengalami patah tangan, diculik oleh Dadang Supriatna, 29 tahun. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak), Arist Merdeka Sirait, mengatakan Dadang menculik IS pada dua bulan lalu saat ibunya tengah berjualan di sekitar Senen, Jakarta Pusat. Berikut ini kronologinya.
“Dadang ini dulu pernah berpacaran dengan Iis (ibu kandung IS), tapi kandas. Dadang sakit hati kemudian membalas dendam dengan menculik IS untuk dieksploitasi,” kata Arist saat dihubungi Tempo, Ahad, 16 Maret 2014. “Ibu IS pun sudah melaporkan kehilangan anak pada dua bulan lalu itu.” (Baca: Bocah 3,5 Tahun Dipaksa Mengamen oleh Kekasih Ibunya)
Selama dua bulan lebih itu, Arist melanjutkan, IS disuruh mengamen dengan per harinya harus menyetor uang Rp 40 ribu kepada Dadang. Tempat mengamennya pun berpindah-pindah, tapi masih di sekitar Jakarta. “Kalau uangnya kurang, dia mendapat penyiksaan dari Dadang,” ujarnya. Berdasarkan pengakuan IS, penyiksaan itu berupa pukulan, disetrika, hingga perut ditusuk dengan kawat panas. “Dia sendiri mengakui itu. Ini kan kejam sekali." (Baca:Bocah IS Disiksa Kekasih Ibunya Karena Cemburu)
Saat ditemukan oleh seorang ibu di sekitaran lampu merah Mangga Besar, IS pun sudah dalam kondisi penuh luka dan lemas. “Ibu itu kemudian membawanya ke Puskesmas Pademangan, tapi karena curiga ini bukan luka bisa, ibu itu melapor polisi. Dadang pun kini sudah ditangkap,” ujarnya.
Kini IS tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Koja, Jakarta Utara. IS mengalami patah tangan di lengan kirinya hingga alat kelamin yang luka berat. “Tadinya kami mau evakuasi untuk membawa IS ke rumah sakit yang lebih baik penanganannya. Tapi ternyata RS Koja telah berinisiasi memindahkan IS ke ruang perawatan yang lebih baik, jadi kami akan menunggu korban sampai sembuh,” kata Arist. (Baca: IS, Bocah Dianiaya Kekasih Ibunya, Dirawat di Koja)
AFRILIA SURYANIS
Berita Lainnya: