TEMPO.CO, Jakarta - PT Perkebunan Nusantara X optimistis bisa menaikkan produksi gula hingga 19 persen pada tahun ini. Meskipun sejumlah pabrik gula (PG) berada di wilayah sekitar Gunung Kelud, Jawa Timur, perusahaan memastikan tidak ada gangguan berarti dari erupsi gunung terhadap fasilitas produksi PG maupun lahan tebu.
"Pabrik gula milik PTPN X di wilayah sekitar Kelud siap memulai musim giling tebu sesuai jadwal, yaitu pada Mei atau Juni mendatang," kata Sekretaris Perusahaan PTPN X, Cholidi, dalam keterangan resmi, Selasa, 18 Maret 2014. (Baca: Bulog-RNI Teken Kesepakatan Jual Beli Gula).
Cholidi mengatakan terdapat tiga pabrik gula milik PTPN X di Kediri, yakni PG Pesantren Baru, PG Meritjan, dan PG Ngadirejo. Tiga PG tersebut, termasuk sebelas PG milik PTPN X di Jawa Timur, akan memproduksi gula sesuai target hingga 576 ribu ton, lebih tinggi dibandingkan produksi tahun lalu sebesar 485,4 ribu ton. (Baca: PT Semen Indonesia Sewakan Lahan ke PTPN X).
Dari pendataan PTPN X, pabrik gula yang berada di sekitar Kediri tidak mengalami kerusakan berarti setelah terjadi letusan Gunung Kelud. Semua fasilitas produksi PG aman dan terhindar dari dampak letusan. "Hanya atap perumahan karyawan, masjid, dan kantor yang dipenuhi abu. Sebagian kecil atap rusak, sebagian besar hanya tinggal dibersihkan," ujarnya.
Begitu pula dengan lahan tebu milik PTPN X. Cholidi mengatakan hanya sedikit yang mengalami kerusakan, yakni sekitar 24 hektare lahan tebu yang terkena lahar dingin dan harus puso. Jumlah ini diklaim sangat sedikit dibandingkan luas lahan tebu milik perusahaan, hanya 0,1 persen dari total lahan tebu di lingkungan PG di wilayah Kediri yang mencapai sekitar 24 ribu hektare.
Cholidi optimistis produksi gula perseroan bisa mencapai level yang optimal. PTPN X telah melakukan modernisasi pada sejumlah PG miliknya sehingga diharapkan kinerja produksi bisa semakin baik. "Di sejumlah PG saat ini sudah kami lakukan otomatisasi dan semi-otomatisasi. Tidak manual seperti dulu. Kami optimistis PG semakin efisien dengan tingkat produksi yang kian optimal," ujarnya. (Baca pula: Warga Kamal Protes Penanaman Tebu PTPN X).
AYU PRIMA SANDI