TEMPO.CO, Jakarta - Kesultanan Ternate di Maluku Utara menggelar festival tahunan Legu Gam 2014 pada 13-26 April. Pesta rakyat ini diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi Sultan Ternate ke-79, Sultan Mudaffar Syah.
Festival Legu Gam dimeriahkan beragam kegiatan, dari karnaval budaya, pameran, hingga seminar nasional. Akan ada juga expo untuk mempromosikan potensi pariwisata dan menumbuhkan investasi daerah. Festival ini dapat mengenalkan potensi perikanan, industri pengolahan hasil perkebunan, dan usaha jasa perdagangan dan transportasi kepada investor. Pengusaha kerajinan setempat tentu akan ikut ambil bagian untuk mempromosikan produknya kepada pengunjung.
Permaisuri Sultan Ternate, Boki Ratu Nita Budhi Susanti, mengatakan Legu Gam merupakan festival tertua sekaligus terbesar di Maluku Utara. Festival ini rutin dirayakan masyarakat Ternate bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Saat festival dimulai, masyarakat dari seluruh pulau akan berkumpul di Kedaton atau Istana Sultan Ternate," katanya. (Baca: Gebrakan Baru Noah, Manggung di Atas Laut )
Tahun ini pesta rakyat mengangkat tema “Ekspedisi Kie Raha, Satukan Nusantara”. Festival ini menggambarkan hubungan baik antara keluarga kerajaan dan rakyat. "Simbol dari festival ini adalah tari legu, tarian kerajaan dipentaskan hanya di acara-acara resmi di hadapan sultan,” kata dia.
Menurut Boki Ratu Nita, Ternate menjadi miniatur Indonesia karena di dalamnya terdapat 27 suku bangsa dan 60 bahasa. Ada pemilihan "Jojaru Ngongare", pemilihan putra-putri Maluku Utara, lomba Ternate Fashion Street, serta jelajah Samudra Kie Raha—berkeliling menggunakan kapal laut mengunjungi empat kerajaan di Maluku Utara, yaitu Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo, dalam bentuk perjalanan wisata.
EVIETA FADJAR
Berita Populer
Tren Memilih Vila sebagai Hunian Wisata
Ada Sunda Kelapa di Dalam Mal
Dieng Culture Festival Jadi Andalan Wisata Jateng
Gubernur Minta Kenaikan Tarif Bromo Ditunda