TEMPO.CO, Bandung - Tim dokter RS Hasan Sadikin masih mengobservasi kondisi fisik dan psikis terduga penculik bayi, Desy Ariyani, yang mengalami luka pada bagian dalam tubuhnya setelah mencoba bunuh diri dengan terjun dari jembatan layang Pasupati. Sempat ditangani unit gawat darurat, ibu satu anak itu kini dirawat di ruang Kemuning RS Hasan Sadikin.
"Kondisi pelaku (Desy) labil. Tim dokter masih memperbaiki kondisi fisik dan psikis dia. Dia belum bisa diperiksa kepolisian," ujar Direktur Umum RS Hasan Sadikin, Edi Sampurno, di kantornya, Ahad 30 Maret 2014.
Desy, kata dia, dipindahkan dari instalasi gawat darurat ke Kemuning kemarin siang lantaran kondisinya tak lagi gawat.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Sukajadi Ajun Komisaris Achmad Gunawan mengatakan penyidik belum menginterogasi Desy secara intensif. "Karena lihat kondisi pelaku (Desy) yang masih dirawat, kami harus menunggu dia pulih untuk memeriksa intensif," katanya saat dihubungi Tempo.(Baca juga: Ini Aksi Bohong Penculik Bayi)
Rumah Sakit Hasan Sadikin tak mengizinkan wartawan mendekat ke ruangan tempat Desy dirawat. Yang jelas, kata petugas pengamanan Kemuning, Dindin, terduga penculik bayi Valencia itu dirawat dalam satu ruangan bersama pasien lain. "Cuma dia (Desy) dikawal polisi satu orang," katanya.
Baca Juga:
Desy merupakan terduga penculik Valencia, bayi perempuan pasangan Toni Manurung-Lasmaria Manulang, di RS Hasan Sadikin pada Selasa, 25 Maret lalu. Polisi menemukan bayi yang kini berumur enam hari itu di rumah kos Desy di Jalan Pasirkaliki, seberang RS Hasan Sadikin, pada Jumat malam, 28 Maret 2014. (Baca: Bayi Diculik, YLKI: Audit Rumah Sakit Hasan Sadikin)
Desy sempat berusaha kabur saat polisi menyatroni kosnya. Sejam kemudian, Desy ditemukan terkapar di tepi jalan, diduga akibat terjun bebas dari jembatan layang Pasupati untuk mencoba bunuh diri.(Baca: Penculik Bayi Terancam 15 Tahun Bui)
ERICK P. HARDI
Berita lain:
Ini Alasan Bondan 'Mak Nyus' Bela Prabowo
PKS: Survei Menolak Ahok Bukan Sikap Resmi
Ada Lelucon Tender BUMN di Ketoprak Dahlan Iskan