TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan kegelisahannya mengenai isu adanya kecurangan pemilihan umum oleh sebuah partai politik. "Pemilu belum dimulai, sudah ada semacam vonis: kalau partai ini kalah, berarti pemilunya curang," kata SBY saat membuka rapat kabinet paripurna di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 1 April 2014.
Namun SBY tak menjelaskan partai politik mana yang telah divonis bermain curang oleh sejumlah pihak. "Vonis semacam ini telah mendahului kehendak Tuhan. Pemilunya saja belum, kok, sudah disimpulkan pasti curang?" ujarnya. "Pertanyaannya, siapa yang curang? Siapa?" (baca: SBY Bantah Gunakan Fasilitas Negara untuk Kampanye)
Dia mengatakan vonis semacam ini memang bisa terjadi dalam sebuah situasi ketika Komisi Pemilihan Umum berada di bawah bayang-bayang presiden atau dikontrol pemerintah. "Patut curiga. Jangan-jangan tidak fair. Curang," ucap SBY.
Namun, kata SBY, saat ini KPU dan Badan Pengawas Pemilu beserta jajaran berada dalam posisi mandiri dan independen. Karena itu, SBY tak sependapat jika dikatakan pemerintah telah melakukan kecurangan dalam pemilu. "Pemerintah ini siapa?" katanya.
"Di ruangan ini saja hampir semua partai politik ada. Di daerah: gubernur, bupati, dan wali kota, semua partai politik ada. Jadi, kalau ada isu kecurangan, siapa yang curang? Bagaimana curangnya?" kata SBY. (baca: 3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye)
Menurut dia, mekanisme di tempat pemungutan suara dan perangkat serta fasilitas pemilu lainnya sudah cukup akuntabel dan transparan. "Meskipun kalau ada yang ingin punya niat curang, bisa saja. Tetapi sistem kita sendiri itu ada," ucap SBY.
PRIHANDOKO
Berita lain:
MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
Ahok Curhat Soal Jokowi yang Fokus Berkampanye