TEMPO.CO, Illinois - Firma hukum yang berbasis di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Ribbeck Law Chartered, meminta penyelidikan terhadap perusahaan Malaysia Airlines dan Boeing. Permohonan ini diajukan ke Pengadilan Wilayah Cook, Negara Bagian Illinois, terkait hilangnya pesawat MH370.
Dalam petisi, firma hukum itu meminta bukti atau penyelidikan kemungkinan pesawat Malaysia Airlines dan Boeing cacat secara manufaktur atau desain. Namun, permintaan itu ditolak oleh hakim wilayah, Kathy Flanagan. Bahkan, Flanagan mengancam akan menjatuhkan sanksi ke Ribbeck Law Chartered. (Baca juga: Cari MH370, Indonesia Keluarkan 96 Flight Clearence).
"Pengajuan permohonan ini terlalu instan dan tidak ada dasar untuk melakukannya," ujar Flanagan, Senin, 31 Maret 2014. "Jika firma hukum ini tetap melakukannya secara sendiri, pengadilan akan menjatuhkan sanksi."
Firma hukum Ribbeck mengajukan tuntutan pada pekan lalu. Dalam petisi, mereka meminta dokumen perusahaan Malaysia Airlines dan Boeing, data karyawan, dan perjanjian sewa serta penjualan. Menurut mereka, hal ini perlu diketahui oleh keluarga awak dan penumpang pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines.
Sejumlah pengacara penerbangan Amerika Serikat melihat tuntutan itu terlalu prematur dan berselimut publisitas. Sebab, hingga kini penyebab jatuhnya pesawat belum diketahui. (MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit).
"Pengajuan petisi sangat keterlaluan," ujar Justin Green, pengacara firma hukum penerbangan Kreindler & Kreindler. "Tanpa reruntuhan pesawat, tubuh korban, dan bukti nyata atau motif penyebab kecelakaan, penyelidikan tak bisa dilakukan."
Pengacara firma hukum Ribbeck, Mervin Mateo, menyatakan belum meninjau keputusan Flanagan. Namun, Ribbeck tidak akan goyah untuk menuntut Malaysia Airlines dan Boeing. Bahkan, ia mengklaim memiliki ahli yang bisa melakukan investigasi kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu. (Baca juga: Malaysia Koreksi Percakapan Terakhir Awak MH370).
"Kami memiliki ahli kecelakaan pesawat asal Kanada, Max Vermij, yang pernah menyelidiki kecelakaan Asiana dan EgyptAir pada 1990," ujar Mateo.
Ribbeck Law Chatered bukan kali ini saja mengajukan petisi terkait kecelakaan pesawat. Pada 2013, mereka juga mengajukan tuntutan dalam kasus kecelakaan pesawat Asiana Airlines di San Francisco, California.
REUTERS | THE STAR | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
Australia Buat Aturan Baru Pencarian MH370
Dua Korea Mulai Saling Serang
Gempuran Korea Utara Memaksa Penduduk Mengungsi