TEMPO.CO, Purwokerto - Enam rangkaian kereta api jalur selatan terpaksa dialihkan ke jalur utara setelah kereta Malabar anjlok. Akibatnya, waktu tempuh terlambat empat jam dibanding waktu biasanya.
"Terjadi penumpukan perjalanan kereta sehingga harus dialihkan ke jalur utara," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Sabtu, 5 Maret 2014. Ia mengatakan bahwa enam rangkaian tersebut berangkat sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Kereta tersebut berangkat dari Bandung dan Malang.
Enam kereta tersebut tiga dari arah Bandung, yakni KA Serayu, KA Argo Lawu dan KA Lodaya. Sedangkan dari arah timur, juga jenis kereta yang sama. (Baca:Jalur Kereta Anjlok Kembali Normal dalam Dua Hari)
Masih menurut Surono, jika perbaikan di jalur yang longsor belum selesai, kemungkinan masih ada kereta lain yang akan dialihkan.
"Dengan kondisi seperti ini, lalu lintas dari jalur utara secara otomatis menjadi padat karena pengalihan kereta. Kemungkinan keterlambatan kereta menjadi empat jam menuju stasiun tujuan akhir," ujarnya. (Baca:Korban Jiwa Kereta Malabar, Satu Berseragam PT KA)
Dia juga mengatakan, nantinya untuk penumpang dari timur yang akan menuju Tasikmalaya, Sidareja dan Banjar Patroman akan dialihkan di Stasiun Purwokerto dengan menggunakan bus. "Sedangkan untuk dari jalur barat, akan dialihkan menggunakan bus dari stasiun terdekat dari daerah kecelakaan," ujarnya.
Pada Jumat malam, 4 April 2014, Surono mengatakan ada 13 KA jalur selatan yang memutar akibat terjadi musibah tanah longsor di Tasikmalaya, Jawa Barat." Tujuh rangkaian KA dari timur dan enam rangkaian dari barat yang harus memutar melalui Cirebon," katanya.
Kecelakaan KA Malabar di Tasikmalaya, Jawa Barat, itu membuat sejumlah penumpang kebingungan. "Baru tahu pagi ini ada pengalihan jalur, ini belum tahu apakah jadi menggunakan kereta," ujar Abduh Husni, 40 tahun, warga Purwokerto yang hendak menuju Bandung. (Baca:KA Malabar Terjun ke Jurang, Dua Gerbong Terlempar)
Sampai saat ini, ia mengaku belum menentukan akan menggunakan moda transportasi lain selain kereta api. "Saya hari ini akan ke Bandung, tetapi masih cari alternatif lain. Kalau bisa saya ingin naik kereta," ucapnya.
ARIS ANDRIANTO