TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Ikatan Alumni Certified Securities Analyst dan anggota Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada, memprediksi laju nilai tukar rupiah akan tetap naik hari ini. “Adanya aliran dana asing yang masuk ke pasar membuat laju rupiah tetap naik,” tulis Reza dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 16 April 2014.
Kemarin, nilai tukar rupiah ditutup menguat setelah lelang surat utang negara (SUN) berhasil mencapai target indikatif sebesar Rp 8 triliun. Likuiditas dolar yang bertambah menyebabkan rupiah bergerak positif menjelang penutupan perdagangan. (Baca juga: Hasil Investasi Reksa Dana Lainnya)
Lelang SUN mengalami oversubscribed sebesar Rp 15,49 triliun. Permintaan SUN tertinggi ada pada seri FR0070 dengan jumlah penawaran sebanyak Rp 5,322 triliun. Sedangkan nominal yang dimenangi dalam seri SUN tersebut hanya Rp 3,4 triliun. Dengan demikian, di pasar mata uang, nilai tukar mengalami kenaikan 10 poin (0,09 persen) ke level 11.427,5.
Hari ini diperkirakan laju rupiah di bawah level resisten 11.430, Rp 11.440-11.428 (kurs tengah Bank Indonesia). Reza mengatakan naiknya nilai tukar rupiah ini terjadi di tengah turunnya nilai tukar euro. Adapun nilai tukar dolar tetap akan menguat akibat rilis penjualan retail Amerika Serikat. Pada bulan April, penjualan retail Amerika Serikat diperkirakan tumbuh pada level 1,1 persen. (Baca juga: Data Amerika Membaik, Dolar Perkasa)
Selain mata uang rupiah, sebagian kurs regional di kawasan Asia juga menguat terhadap dolar pada menit-menit akhir penutupan perdagangan kemarin. Yen naik 0,06 persen ke level 101,79 per dolar. Sedangkan ringgit terapresiasi 0,21 persen menuju level 3,244 per dolar.
NURUL MAHMUDAH
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo
Berita terpopuler:
Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan
Jokowi dalam Soal Ujian, Pemerintah: Tak Disengaja
Konvensi Demokrat Sudah Antiklimaks