TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, menyatakan produk halal Indonesia meraup penjualan US$ 2 juta (Rp 22,9 miliar) pada pameran Malaysia Internasional Halal Showcase (MIHAS) 2014 yang berlangsung pada 9-12 April 2014 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menurut Nus, nilai penjualan tahun ini naik signifikan dibandingkan 2013 yang mencapai US$ 500 juta. "Tahun ini, permintaan produk halal Indonesia datang dari berbagai negara selain Malaysia, seperti Palestina, Singapura, Turki, Korea, Taiwan, Uni Emirat Arab, dan Belgia," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 April 2014. (Baca juga: Pengusaha Brunei Minati Agrobisnis Indonesia )
Produk halal yang diminati konsumen adalah alat kecantikan, kopi, cokelat bubuk, kerupuk, dan bumbu instan. Menurut Nus, pencapaian ini menjadi bukti bahwa pasar produk halal secara global sedang tumbuh dan menarik minat pelaku industri dunia. (Baca juga: UU Halal Diberlakukan Jelang SBY Lengser)
Selain dari penjualan, indikator lainnya adalah partisipasi peserta internasional, terutama negara nonmuslim. Peningkatan permintaan produk halal, antara lain disebabkan jumlah penduduk muslim yang saat ini mencapai dua miliar atau 23 persen dari seluruh penduduk dunia dan perubahan pola konsumsi dan gaya hidup yang semakin sehat dan higienis. "Hal ini mendorong produk halal menjadi tren dan semakin dicari." (Baca juga: Pemerintah Ambil Alih Sertifikasi Halal dari MUI)
Dalam acara MIHAS 2014, paviliun Indonesia terdiri dari 30 stan yang menampilkan 42 perusahaan makanan, minuman, dan kosmetik halal binaan Kementerian Perdagangan serta Kementerian Koperasi dan UKM. Paviliun Indonesia menjadi partisipan terbesar ketiga setelah Arab Saudi (44 stan) dan Thailand (40 stan).
PINGIT ARIA
Berita Terpopuler
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim
Ajaib, Anak yang Selamat Dalam Tragedi Larantuka
Ibu Korban Pelecehan di TK JIS: Anakku Pahlawan!