TEMPO.CO, Bima - Penghitungan surat suara pemilu legislatif tingkat kabupaten yang digelar Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, di aula gedung KPU diwarnai adu mulut, Selasa, 22 April 2014. Ketua Partai Demokrat Kabupaten Bima, Sakura, terlibat adu mulut dengan Ketua KPU Kabupaten Bima Nur Susilawati.
Adu mulut itu bermula ketika Sakura, caleg daerah pemilihan 1 Partai Demokrat Kabupaten Bima, menginterupsi pemimpin rapat pleno penghitungan surat suara. Sakura menyatakan bahwa dirinya tidak menandatangani berkas rekapitulasi dari PPK Soromandi karena menganggap banyak data yang tidak sesuai. "Saya banyak menemukan ketidaksesuaian data antara model C1 dan D1 di beberapa TPS," katanya. Sakura meminta dilakukan penghitungan ulang khusus di PPK Soromandi.
Mendengar permintaan itu, Nur Susilawati dan anggota PPK Soromandi marah. Lalu terjadilah saling tuding hingga nyaris baku hantam antara caleg dan petugas KPU. "Semua saksi tahu di TPS 5 Soromandi ada penggelembungan yang dilakukan oleh KPU, jumlahnya 156 suara!" teriak Sakura.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Nur Susila meminta para caleg melapor ke Panwaslu Bima agar kasus tersebut bisa diselidiki lebih lanjut. "Kalau dituding seperti ini, dia menganggap kami tidak kerja, saya tersinggung," ujarnya. Tiba-tiba Nur Susila pingsan dan dilarikan ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Penghitungan surat suara sempat tertunda beberapa menit, lalu dilanjutkan setelah para caleg ditenangkan.
AKHYAR M NUR
Berita lain:
PNS Pemilik Rp 1,3 T Diduga Setor ke Perwira TNI
Harta Hadi Poernomo, dari Bekasi hingga California
KPK Tetapkan Hadi Poernomo sebagai Tersangka
Hadi Poernomo Terancam Hukuman 20 Tahun Bui
Lonjakan Kekayaan Hadi Poernomo
Alfred Riedl Tak Panggil Andik dan Irfan Bachdim