TEMPO.CO, Bojonegoro - Wakil Presiden Boediono menandatangani penggunaan rel ganda atau double track jalur Bojonegoro-Cirebon di Stasiun Bojonegoro, Kamis, 24 April 2014. Penandatanganan prasasti ini bagian dari pengerjaan proyek rel ganda Surabaya-Cirebon yang hampir rampung.
Saat penandatanganan penggunaan rel ganda jalur Bojonegoro-Cirebon, Boediono didampingi Direktur Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan Kementerian Perhubungan, Hermanto; Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignatius Jonan; dan Bupati Bojonegoro Suyoto.
Menurut Hermanto, rel ganda Bojonegoro-Cirebon sejauh 505 kilometer sebenarnya sudah mulai dilewati sejak pertengahan Desember 2013. Namun penggunaannya belum maksimal karena masih menyisakan sedikit kendala. Di antaranya pembebasan lahan milik PT KAI seluas 2.000 meter persegi di jalur Kandangan-Surabaya Pasar Turi sejauh 7 kilometer. PT KAI juga masih harus merampungkan jalur Babat-Surabaya sejauh 70 kilometer. "Proyeknya cukup cepat," ujar Hermanto.
Menurut dia, dengan rampungnya proyek rel ganda, diharapkan ada peningkatan volume kereta api dari Surabaya ke Jakarta maupun sebaliknya. Sebab, selama ini volume kereta api di jalur utara cukup padat.
Saat melakukan tanya-jawab dengan pejabat PT KAI, Boediono mengatakan rel ganda jalur utara menjadi sangat bermanfaat. Paling tidak, kata dia, beroperasinya rel tersebut akan menambah laju percepatan ekonomi. Boediono berharap pengerjaan proyek rampung dalam waktu dekat. "Kami berharap cepat selesai," ujarnya.
Namun Boediono tidak melayani tanya-jawab dengan wartawan. Press room yang telah disiapkan PT KAI tidak digunakan. Boediono langsung meninggalkan tempat. Boediono meneruskan kunjungan ke area tambang minyak di Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Bojonegoro, yang dikelola Exxon Mobil Oil.
SUJATMIKO
Terpopuler:
Jokowi Nangis Gara-gara Jam Tangan
Ketua Umum Gerindra Dikalahkan Anak Jenderal Djoko
Akuisisi Batal, Dahlan: Saya Seolah Menteri Ngawur