Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Protes Pemerintah Republik Cek

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Menlu Marty Natalegawa (kanan), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar (kiri) dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, sebelum ikut rapat Paripurna, di Gedung MPR/DPR, 26-6, 2012. Untuk pengambilan keputusan RUU Pengesahan Perjanjian antara Pemerintah RI dan Pemerintah Ceko atas kerja sama di bidang pertahanan, Memorandum saling pengertian antara Departemen Pertahanan dan Kemananan RI dan Kementerian Pertahanan Republik Italia tentang Kerja Sama dalam peralatan logistik dan industri pertahanan serta RUU Protokol Opsional Konvensi Hak-hak Anak Mengenai Penjualan Anak, Prostitusi Anak, dan Pornografi Anak. TEMPO/Imam Sukamto
Menlu Marty Natalegawa (kanan), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar (kiri) dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, sebelum ikut rapat Paripurna, di Gedung MPR/DPR, 26-6, 2012. Untuk pengambilan keputusan RUU Pengesahan Perjanjian antara Pemerintah RI dan Pemerintah Ceko atas kerja sama di bidang pertahanan, Memorandum saling pengertian antara Departemen Pertahanan dan Kemananan RI dan Kementerian Pertahanan Republik Italia tentang Kerja Sama dalam peralatan logistik dan industri pertahanan serta RUU Protokol Opsional Konvensi Hak-hak Anak Mengenai Penjualan Anak, Prostitusi Anak, dan Pornografi Anak. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Praha - Kedutaan Besar Republik Indonesia menyampaikan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Republik Cek mengenai perlakuan tidak sepatutnya terhadap para diplomat dan staf kedutaan dalam peristiwa razia di sebuah masjid di Praha, Jumat pekan lalu. Nota protes itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Republik Cek, Emeria Wilujeng Amir Siregar, Senin, 28 April 2014 sekitar pukul 13.30 waktu setempat. "Hari ini kami menyerahkan nota protes dan diterima Kemlu Ceko pukul 13.30," kata Wahono Yulinto, Sekretaris I Bidang Sosial dan Budaya KBRI Praha, Senin, 28 April 2014.

Indonesia menyesalkan perlakuan aparat keamanan Republik Cek dalam razia di Masjid Centrum Praha. Sebanyak 10 warga Indonesia sempat ditahan saat polisi khusus Republik Cek merangsek masuk masjid sekitar pukul 13.10. Sembilan di antaranya adalah anggota staf KBRI dan diplomat bersama satu mahasiswa. "Waktu itu azan sedang berkumandang ketika tiba-tiba ada polisi berpakaian seperti Densus 88 kita masuk ke dalam masjid, menyuruh kita semua tiarap," kata Wahono

Polisi melepaskan anak-anak kecil yang ada di dalam masjid bersama orang tua mereka. Jumlahnya sekitar 10 orang, lalu lansia dan orang-orang yang sakit. Baru kemudian mereka berteriak apakah ada diplomat di situ. Menurut Wahono, enam diplomat dan anggota staf KBRI yang berada di ruangannya baru boleh meninggalkan masjid 40 menit kemudian. Namun, empat anggota staf KBRI lainnya yang diawasi polisi berbeda masih ditahan hingga 3,5 jam kemudian. Padahal, Wahono sudah menegaskan mereka adalah bagian dari KBRI. "Kami mengajukan protes mengenai insiden hari Jumat, terutama terkait perlindungan terhadap korps diplomatik berdasarkan Kovensi Wina 1961 tentang Perlindungan Diplomatik," kata Wahono.

Pihaknya sudah menelepon ke semua pihak terkait, seperti bagian protokol, kepolisian, dan kepolisian perlindungan kedutaan. Namun, dia mendapat jawaban bahwa mereka tidak tahu perihal penggerebekan tersebut. Seorang WNI yang tidak mau disebut namanya kepada Tempo menceritakan, saat kejadian, dia bersama teman-teman sesama WNI dan KBRI baru saja masuk masjid dan menunaikan salat sunah dua rakaat. Setelah duduk beberapa menit, langsung terdengar kumandang azan. Di tengah-tengah azan, mereka dikagetkan oleh gebrakan pintu puluhan polisi Republik Cek dengan senjata lengkap.

Para polisi itu masuk ke masjid tanpa mencopot sepatu dan berteriak-teriak menyuruh semua orang bertiarap. "Kami tidak bisa bergerak, tidak boleh telepon," kata Alberto, (bukan nama sebenarnya). Alberto mengaku sangat takut dan jantungnya berdegup kencang. Mereka disekap mulai pukul 13.10 sampai pukul 16.15 waktu setempat. "Saya berdoa terus untuk keselamatan saya dan seluruh jemaah di masjid," ujar dia.

Saat kejadian, di masjid itu ada sekitar 100 orang. Warga keturunan Arab marah lantaran ibadahnya terganggu. Mereka memang batal menjalankan ibadah salat Jumat. Namun, ketika orang-orang tersebut berteriak, polisi malah semakin garang. Beberapa anggota jemaah sempat ingin lompat dari jendela karena takut. "Untung bisa kami cegah. Kalau tidak, bisa saja akan terjadi penembakan," ucap Alberto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut situs berita Praque Post, alasan Unit Deteksi Kejahatan Terorganisasi (UOOZ) merazia Masjid Centrum Praha, yang terletak di pinggir timur ibu kota Republik Cek tersebut, berkaitan dengan penerbitan buku yang menyebarkan propaganda anti-Semit atau Yahudi, xenophobia, dan kekerasan terhadap kalangan inferior. Buku The Bases of Tauhid: The Islamic Concept of God atau Dasar-dasar Tauhid: Tuhan dalam Konsep Islam. Buku itu diprotes oleh mantan penganut muslim bernama Lukas Lhokan.

Juru bicara UUOZ, Pavel Hantak, mengatakan buku itu berisi pandangan Islam yang ekstrem dan diterbitkan oleh Pusat Komunitas Muslim di Republik Cek bersama Islamic Foundation.

PRAQUE POST | NATALIA SANTI

Baca juga:
Dari Mana Tersangka Kasus JIS Dapat Cairan Pembunuh?
Sebelum Tewas, Azwar: Saya Melakukannya Satu Kali
Cara Bunuh Diri Tersangka JIS Tak Umum di LP
Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI  
Polisi: Tersangka JIS Lainnya Kesal pada Azwar  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza


Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

2 hari lalu

Truk bantuan mengantri dalam perjalanan ke Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di penyeberangan Kerem Shalom, di Israel, 22 Desember 2023. Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang mendesak langkah-langkah untuk memungkinkan
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.


Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

2 hari lalu

Warga Palestina memeriksa sebuah rumah yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.


Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.


Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri kebaktian untuk memperingati para korban Perang Dunia II di Katedral Saint Peter dan Paul bersama Presiden Polandia Andrzej Duda, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Lutsk, Ukraina 9 Juli 2023. REUTERS/Alina Smutko
Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.


Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI


Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

10 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024


Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

12 hari lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

12 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

13 hari lalu

Reruntuhan pabrik perusahaan percetakan setelah runtuh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 di New Taipei, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 3 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien pada kedalaman  34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/DANIEL CENG
WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini