TEMPO.CO, Pemalang - Bupati Pemalang Junaedi mengatakan antisipasi terhadap segala kemungkinan terburuk telah dilakukan sejak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolog (PVMBG) menetapkan status Gunung Slamet menjadi waspada pada 10 Maret lalu. "Posko-posko pengungsian sudah disiapkan," kata Junaedi, Kamis, 1 Mei 2014. (Baca: Letusan Gunung Slamet Meningkat)
Menurut Junaedi, sejumlah desa di Kecamatan Pulosari yang terdekat dengan Gunung Slamet jaraknya 6-7 kilometer dari puncak. Lantaran zona berbahaya selama Gunung Slamet berstatus siaga hanya 4 kilometer dari puncak, Pemerintah Kabupaten Pemalang belum melakukan evakuasi. "Kalau statusnya naik jadi awas, evakuasi harus dilakukan," ujar Junaedi.
Status Gunung Slamet ditingkatkan menjadi siaga sejak Rabu, 30 April 2014. Aktivitas gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah ini terus meningkat. Sejak pukul 06.00-12.00 WIB, gunung ini mengeluarkan delapan kali letusan asap. Ketinggian asap berwarna cokelat pekat itu 400-800 meter. Asap tersebut terbawa angin ke arah barat.
"Warga dilarang beraktivitas di kawasan berjarak 4 kilometer dari puncak," kata pengamat gunung api di Pos Pengamatan Gunung Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi.
Aktivitas kegempaan gunung berketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu juga masih fluktuatif. Dari pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, seismograf di pos pengamatan yang berjarak 10 kilometer dari puncak itu mencatat 34 kali gempa letusan dan 94 kali gempa embusan.
Baca Juga:
Data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) PVMBG menaikkan status Gunung Slamet dari waspada (satu level di atas normal) menjadi siaga pada Rabu pukul 10.00 WIB.
Bertambah tingginya status itu lantaran aktivitas Gunung Slamet terpantau terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pada Rabu pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 30 kali gempa letusan dan 67 kali gempa embusan asap. Ketinggian asapnya 150-700 meter.
Saat meninjau pos pengamatan, Kepala BNPB Syamsul Maarif meminta seluruh pemerintah daerah sekitar Gunung Slamet mempersiapkan diri. "Bupati harus membuat pernyataan siaga darurat agar ada kemudahan akses dalam melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Syamsul.
DINDA LEO LISTY
Berita Terpopuler
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
Rieke Diah Bantah Berambisi Jadi Menteri Tenaga Kerja
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal