TEMPO.CO, Jakarta: Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mempertanyakan keseriusan investasi perusahaan teknologi asal Taiwan, Foxconn Technology Group. Soalnya, dua tahun sejak berencana berinvestasi di Indonesia, belum ada realisasi investasi karena belum ada kesepakatan soal lokasi pabrik.
"Enggak tahu deh, mereka serius apa enggak," kata Budi di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2014. "Sama Kawasan Berikat Nusantara, enggak cocok. Sama DKI Jakarta, enggak cocok. Foxconn dalam dua tahun ini enggak cocok sama siapa-siapa."
Namun, Budi mengaku tak khawatir jika Foxxcon batal berinvestasi. Pengembangan industri perangkat telekomunikasi di Indonesia, ia menjelaskan, tidak mengandalkan Foxconn. Apalagi, pemerintah telah memiliki road map pengembangan industri ponsel. "Ada atau enggak ada Foxconn, kami jalan sendiri saja. Kami enggak bergantung pada satu perusahaan," ucap Budi. (Baca: Foxconn Delays Indonesia Investment)
Foxconn menyatakan berniat berinvestasi di Jakarta melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Nilai investasi Foxconn di Jakarta sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 12 triliun untuk jangka waktu tiga-lima tahun. Lokasi yang dipilih adalah di Marunda, Jakarta Utara, yang termasuk dalam pengelolaan Kawasan Berikat Nusantara. (Baca: Jakarta Provides 200 Hectares of Land for Foxconn)
Sebelumnya, pihak KBN telah tiga kali bertemu dengan Foxconn, namun belum juga ada kesepakatan. Direktur Utama PT KBN Sattar Taba mengatakan perseroan tak bersedia memberikan lahannya secara cuma-cuma untuk Foxconn.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler:
Kuartal I 2014, Ekonomi Bertumbuh 5,21 Persen
Penerimaan Pajak Baru Mencapai Rp 281,7 Triliun
Kadin: Pemerintah Hambat Prospek Bisnis
Media Televisi Sering Langgar Pedoman Penyiaran
Akuisisi Batal, Mandiri dan BTN Ubah Agenda RUPSLB