TEMPO.CO, Jakarta - PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), perusahaan tambang emas dan tembaga yang beroperasi di Sumbawa Barat menyatakan akan mengurangi kegiatan produksi pada awal Juni 2014. Dengan pengurangan produksi ini, perusahaan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sebagian karyawannya.
“Untuk melakukan penghematan dan menjaga kemampuan perusahaan agar dapat kembali beroperasi secara normal dan tepat waktu, sebagian besar karyawan PT NNT akan dirumahkan dengan pendapatan yang dikurangi mulai awal Juni,” kata Presiden Direktur PT NNT, Martiono Hadianto, dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 Mei 2014.
Ia mengatakan perusahaan akan menghentikan operasi penambangan dan pemrosesan karena fasilitas penyimpanan konsentrat tembaga di Batu Hijau akan penuh pada akhir Mei 2014. Sementara hingga saat ini, perusahaan belum mendapat izin ekspor konsentrat tembaga dari pemerintah dan hanya menjual konsentrat ke PT Smelting Gresik. (Baca: Freeport dan Newmont Belum Boleh Ekspor)
Dengan berkurangnya kegiatan operasi, perusahaan secara signifikan akan mengurangi penggunaan jasa kontraktor, pembelian, pengeluaran modal, termasuk penyesuaian jadwal kerja dan kerja lembur karyawan. Saat ini, NNT mempekerjakan sekitar 4.000 karyawan dan 4.000 kontraktor. (Baca: Menteri Perindustrian Ragu 55 Smelter Dibangun Tahun Ini)
“Situasi ini memang sangat tidak menguntungkan dan sulit bagi kita semua, karena hal ini tentu akan merugikan kehidupan 8.000 karyawan dan kontraktor, serta ribuan orang lainnya di Sumbawa Barat yang pendapatannya sangat bergantung pada kegiatan operasi PT NNT,” kata Martiono.
Martiono mengatakan diskusi dengan pemerintah Indonesia masih terus berlangsung terkait dengan perizinan ekspor ini. Pada April 2014, Newmont telah memperoleh status Eksportir Terdaftar dari Kementerian Perdagangan yang merupakan syarat untuk mendapat izin ekspor. Selain itu, Newmont telah bernegosiasi dan menandatangani perjanjian jual-beli bersyarat konsentrat tembaga dengan dua perusahaan nasional yang berencana membangun smelter di Indonesia.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita terpopuler:
Kuartal I 2014, Ekonomi Bertumbuh 5,21 Persen
Penerimaan Pajak Baru Mencapai Rp 281,7 Triliun
Kadin: Pemerintah Hambat Prospek Bisnis