TEMPO.CO , Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul didesak segera mengalokasikan anggaran khusus guna mengantisipasi serangan rutin kera gunung memasuki musim kemarau tahun ini. "Kami berharap anggaran penanganan serangan kera tidak lagi dilimpahkan ke masyarakat bawah, tapi juga ada bantuan dari pemerintah," kata Camat Patuk, Haryo Ambarsuwardi, kepada Tempo, Kamis, 8 Mei 2014.
Salah satu wilayah yang paling rawan diserang kera gunung itu tak lain adalah kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, khususnya Desa Nglanggeran. Pada awal musim kemarau akhir April lalu, pihak kecamatan sudah mengumpulkan sejumlah warga untuk mengantisipasi pergerakan kera gunung itu.
Sebab, beberapa warga sempat melihat sejumlah kera mulai turun untuk mencari makan, khususnya di jalur wisata. Namun kera-kera itu tak sampai mengganggu para wisatawan. (Baca: Kera Menyerbu Lahan Pertanian )
"Kami sudah bentuk relawan sekitar 20 orang yang khusus menangani serangan kera ini dengan cara menyediakan tumpukan buah busuk di lima titik lereng gunung di atas areal lahan pertanian," kata Haryo.
Namun, Haryo melanjutkan, belum ada alokasi anggaran penopang kegiatan operasional bagi para sukarelawan yang bertugas mengantisipasi serangan kera yang biasa datang saat pertengahan kemarau itu. (Baca: Serangan Kera, Gunung Kidul Perlu Pasokan Buah)
Adapun soal stok buah busuk, pihak kecamatan mengaku sudah dibantu persediaan melimpah dari paguyuban pedagang di Pasar Beji, pasar tradisional setempat. "Hanya untuk penunjang gerak para relawan yang seminggu dua kali harus menyediakan buah dari pasar dan naik-turun gunung ini belum ada biayanya," kata Haryo.
Haryo menuturkan minimnya ketersediaan makanan dan air tiap musim kemarau di kawasan atas Gunung Nglanggeran biasa memicu turunnya kera-kera ke pekarangan dan lahan pertanian warga. Yang bisa dilakukan pihaknya hanya membuat kera-kera itu tak bertindak agresif dan membabi buta dengan merusak dan merampas hasil pertanian. "Kera-kera ini sebenarnya juga bagian obyek wisata khas, sehingga tak perlu dibinasakan, hanya dikendalikan gerakannya," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Gunung Kidul Supriyadi menuturkan masih tak ada anggaran khusus dari pemerintah untuk mengatasi serangan kera tahun ini. Alasannya, serangan itu hanya terjadi di titik-titik tertentu saja, seperti Kecamatan Paliyan. "Kami sarankan masih dengan pengusiran biasa atau ditangkap dengan jaring," katanya.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler
Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY
Kronologi Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK