TEMPO.CO, Gowa - Sadariah alias Daeng Te'ne, 35 tahun, hanya bisa pasrah atas kondisi ayah kandungnya, Jumallang Kaneng Lejja, yang terbaring lemah di rumah sakit Madinah karena terjangkit virus MERS setelah melakukan ibadah umrah di Mekah.
"Saya serahkan semua sama Allah, Pak," katanya saat ditemui Tempo di kediamannya, Dusun Borong Loe, Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Selasa, 13 Mei 2014.
Daeng Te'ne tak menyangka virus berbahaya itu akan menyerang ayahnya. Sebab, kondisi kesehatan pria 84 tahun itu sehat-sehat saja sebelum berangkat ke Mekah untuk beribadah umrah pada 14 April lalu. (Baca: KJRI Jeddah: Satu Jemaah Umrah Terinfeksi MERS)
Sebelum berangkat umrah, Daeng Te'ne tidak pernah mendengar ada virus MERS yang menyebar di Timur Tengah. Suaminya, Syarifuddin Tutu, 37 tahun, yang membiayai mertua dan keluarganya untuk beribadah umrah juga tidak memvaksin mertuanya itu. Hanya tiga anaknya, masing-masing Sidarwati, 20 tahun, Nirwana (15), dan Abu Bakar (5), yang diberi vaksin. Rombongan Tutu yang berangkat ke Mekah berjumlah 13 orang.
"Bapak berpikir cukup anak-anak yang divaksin karena kondisi fisiknya lemah, jadi yang lain tidak divaksin," ujar Daeng Te'ne.
Dalam rombongan itu, istri Jumallang, Sunggu Daeng So'na, 80 tahun, dan mertua Daeng Te'ne, Ceko Daeng So'na, 74 tahun, juga ikut rombongan umrah. Lima kerabat lainnya yang ikut antara lain Haminah Daeng Sunggu, 39 tahun, Muslimin (42), Daeng Lawa (47), Daeng Kebo (40), dan Rabasiah (38). Delapan orang yang berangkat umrah dibiayai oleh Syarifuddin. (Baca: Anshori: MERS-Cov Baru Kasus Belum Wabah)
Daeng Te'ne menuturkan kondisi ayahnya yang baru pertama kali menginjak Tanah Suci itu mulai menurun saat berada di Madinah. Dia mulai sesak napas dan batuk disertai demam tinggi. Ketika menjalani ibadah umrah selama enam hari di Mekah, ayahnya masih sehat dan mampu menyelesaikan rangkaian ibadah. (Baca: Tip Mengantisipasi Virus MERS ala Wakil Menteri)
Kondisi fisik Jumallang semakin parah saat hendak meninggalkan Bandara Jeddah, 25 April lalu. Dia harus menggunakan kursi roda. Petugas bandara yang melihat kondisinya segera menggiring Jumallang ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Syarifuddin, pengusaha tambang golongan C, terpaksa memilih tinggal untuk menjaga mertuanya di rumah sakit. Sedangkan Daeng Te'ne dan rombongan tetap melanjutkan perjalanan hingga ke Makassar.
"Di bandara hanya bapak yang diperiksa," ucap ibu rumah tangga ini.
Tiga hari lalu, Daeng Te'ne baru mengetahui ayahnya terjangkit virus MERS. Dia dikabari oleh suaminya, Syarifuddin, yang setia menemani sang ayah di rumah sakit. Menurut dia, kondisi ayahnya sudah mulai membaik, tapi dia belum mengetahui kapan ayahnya akan dipulangkan ke kampung halamannya.
"Adik saya, Harim Daeng Lewa, kemarin menyusul ke Jeddah karena suami saya rencana mau pulang sebentar," ucapnya. (Baca juga: Wamenkes: Terduga MERS Mencapai 62 Orang)
AKBAR HADI
Terpopuler:
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Ini Skuad Resmi Inggris
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM
Hari ini, SBY Bertemu Prabowo dan Jokowi di Istana