Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Berangkat Umrah, Jumallang Tidak Divaksin  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Seorang pasien suspect Mers-Cov dirawat keluarganya di ruang isolasi khusus bagian penyakit dalam, RSUP Dr.M Djamil Padang, Sumbar (12/5). Sebelumnya tiga orang terduga Mers-Cov sempat dirawat sejak pekan lalu. ANTARA /Iggoy el Fitra
Seorang pasien suspect Mers-Cov dirawat keluarganya di ruang isolasi khusus bagian penyakit dalam, RSUP Dr.M Djamil Padang, Sumbar (12/5). Sebelumnya tiga orang terduga Mers-Cov sempat dirawat sejak pekan lalu. ANTARA /Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Gowa - Sadariah alias Daeng Te'ne, 35 tahun, hanya bisa pasrah atas kondisi ayah kandungnya, Jumallang Kaneng Lejja, yang terbaring lemah di rumah sakit Madinah karena terjangkit virus MERS setelah melakukan ibadah umrah di Mekah.

"Saya serahkan semua sama Allah, Pak," katanya saat ditemui Tempo di kediamannya, Dusun Borong Loe, Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Selasa, 13 Mei 2014.

Daeng Te'ne tak menyangka virus berbahaya itu akan menyerang ayahnya. Sebab, kondisi kesehatan pria 84 tahun itu sehat-sehat saja sebelum berangkat ke Mekah untuk beribadah umrah pada 14 April lalu. (Baca: KJRI Jeddah: Satu Jemaah Umrah Terinfeksi MERS)

Sebelum berangkat umrah, Daeng Te'ne tidak pernah mendengar ada virus MERS yang menyebar di Timur Tengah. Suaminya, Syarifuddin Tutu, 37 tahun, yang membiayai mertua dan keluarganya untuk beribadah umrah juga tidak memvaksin mertuanya itu. Hanya tiga anaknya, masing-masing Sidarwati, 20 tahun, Nirwana (15), dan Abu Bakar (5), yang diberi vaksin. Rombongan Tutu yang berangkat ke Mekah berjumlah 13 orang.

"Bapak berpikir cukup anak-anak yang divaksin karena kondisi fisiknya lemah, jadi yang lain tidak divaksin," ujar Daeng Te'ne.

Dalam rombongan itu, istri Jumallang, Sunggu Daeng So'na, 80 tahun, dan mertua Daeng Te'ne, Ceko Daeng So'na, 74 tahun, juga ikut rombongan umrah. Lima kerabat lainnya yang ikut antara lain Haminah Daeng Sunggu, 39 tahun, Muslimin (42), Daeng Lawa (47), Daeng Kebo (40), dan Rabasiah (38). Delapan orang yang berangkat umrah dibiayai oleh Syarifuddin. (Baca: Anshori: MERS-Cov Baru Kasus Belum Wabah)

Daeng Te'ne menuturkan kondisi ayahnya yang baru pertama kali menginjak Tanah Suci itu mulai menurun saat berada di Madinah. Dia mulai sesak napas dan batuk disertai demam tinggi. Ketika menjalani ibadah umrah selama enam hari di Mekah, ayahnya masih sehat dan mampu menyelesaikan rangkaian ibadah. (Baca: Tip Mengantisipasi Virus MERS ala Wakil Menteri)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi fisik Jumallang semakin parah saat hendak meninggalkan Bandara Jeddah, 25 April lalu. Dia harus menggunakan kursi roda. Petugas bandara yang melihat kondisinya segera menggiring Jumallang ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Syarifuddin, pengusaha tambang golongan C, terpaksa memilih tinggal untuk menjaga mertuanya di rumah sakit. Sedangkan Daeng Te'ne dan rombongan tetap melanjutkan perjalanan hingga ke Makassar.

"Di bandara hanya bapak yang diperiksa," ucap ibu rumah tangga ini.

Tiga hari lalu, Daeng Te'ne baru mengetahui ayahnya terjangkit virus MERS. Dia dikabari oleh suaminya, Syarifuddin, yang setia menemani sang ayah di rumah sakit. Menurut dia, kondisi ayahnya sudah mulai membaik, tapi dia belum mengetahui kapan ayahnya akan dipulangkan ke kampung halamannya.

"Adik saya, Harim Daeng Lewa, kemarin menyusul ke Jeddah karena suami saya rencana mau pulang sebentar," ucapnya. (Baca juga: Wamenkes: Terduga MERS Mencapai 62 Orang)

AKBAR HADI

Terpopuler:
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi 
Ini Skuad Resmi Inggris
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM
Hari ini, SBY Bertemu Prabowo dan Jokowi di Istana 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

16 Desember 2022

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

Ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar dibayang-bayangi sebaran flu unta atau MERS. Seberapa berbahanya dan Bagaimana gejalanya?


Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

15 Desember 2022

Pelatih Prancis Didier Deschamps. REUTERS
Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

Didier Deschamps mengatakan Upamecano dan Rabiot tidak tampil di semifinal setelah menderita sakit dalam beberapa hari terakhir.


Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

15 Desember 2022

Piala Dunia 2022. (Reuters/Wikipedia)
Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian.


Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

8 Desember 2022

Sejumlah suporter timnas Inggris berkumpul bersama di Doha, Qatar, 11 November 2022. Aksi para suporter ini untuk mendukung timnas Inggris yang akan bertanding dalam laga Piala Dunia 2022 nanti. REUTERS/John Sibley
Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

MERS adalah satu dari delapan risiko infeksi potensial yang secara teoritis dapat muncul selama Piala Dunia Qatar 2022.


NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

31 Januari 2022

Ilustrasi virus corona. Sumber: wikipedia.org
NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

Masyarakat diminta tak panik dengan kabar tentang NeoCoV, jenis yang lain lagi dari keluarga virus corona--berbeda dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.


Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

20 April 2020

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

MERS-CoV adalah kerabat dari sindrom pernafasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan penyakit COVID-19.


Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

3 April 2020

Pasien virus Corona dirawat di satu rumah sakit di Teheran, Iran pada 1 Maret 2020. [WASHINGTON TIMES]
Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

Infeksi virus corona COVID-19 dan bahkan sekadar influenza bisa berujung fatal karena fenomena yang disebut badai sitokin.


Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

19 Maret 2020

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

Pandemi virus corona, membuat masyarakat semakin khawatir. Selain antar manusia, virus corona bisa bertahan lama di permukaan berbahan ini.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

16 Maret 2020

Petugas PT KAI Daop 1 Jakarta memeriksa suhu tubuh anak penumpang kereta sebagai bagian dari sosialisasi pencegahan virus Corona, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020. Tak hanya memeriksa suhu tubuh, petugas juga turut membagikan masker gratis hingga mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. TEMPO/Muhammad Hidayat
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019 alias COVID-19.