TEMPO.CO, Magelang - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan pemerintah tidak akan menunda keberangkatan ataupun mengurangi jumlah jemaah umrah dan haji terkait dengan merebaknya Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) atau sindrom pernapasan Timur Tengah yang disebabkan oleh virus corona.
"Jawabnya tidak atau belum," katanya setelah menghadiri peringatan Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu malam, 14 Mei 2014.
Menurut dia, ada sejumlah alasan yang menyebabkan pemerintah tak menetapkan kebijakan penundaan keberangkatan ataupun pengurangan jumlah jemaah umrah dan haji ke Tanah Suci. Di antaranya Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menilai merebaknya MERS sebagai kejadian luar biasa. Alasan lain, ia melanjutkan, tingkat kefatalan penyakit ini tak terlalu besar. (Baca: WHO Belum Tetapkan Kondisi Darurat Soal Virus MERS)
"MERS-CoV ini kurang lebih 34-35 persen," katanya. Persentase tingkat kefatalan itu, kata dia, masih jauh lebih rendah dibanding virus flu burung (85 persen) dan rabies (100 persen).
Ia mengatakan virus MERS sudah berjangkit di Timur Tengah sejak 2012. Sepanjang 2012-2013, tak ada jemaah umrah dan haji asal Indonesia yang terserang virus itu. "Tidak ada korban setahu saya," katanya. Namun, ia mengakui, eskalasi virus itu meningkat pada 2014.
Meski jumlah jemaah umrah belum dikurangi, ia mengatakan, pemerintah tak berarti menganggap kasus ini ringan. Upaya meningkatkan kewaspadaan dan langkah pencegahan tetap dilakukan. "Jangan sampai virus itu menyebar ke Indonesia," katanya.
Di antara langkah itu, menurut dia, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan buku pedoman untuk mengatasi penyebaran virus MERS. Selain itu, ada juga buku petunjuk pencegahan bagi jemaah umrah dan haji.
Upaya lain, ia melanjutkan, yakni dengan memasang alat pendeteksi panas tubuh (thermal body scanner) di sejumlah bandara. Penumpang pesawat yang terdeteksi memiliki panas tubuh di luar normal akan diobservasi terlebih dulu oleh petugas. Jika dipastikan tak terjangkit MERS, mereka bisa dipulangkan. (Baca: Antivirus MERS Bikinan Indonesia Tunggu Izin WHO)
ANANG ZAKARIA
Berita Terpopuler
Sutan Bhatoegana Jadi Tersangka KPK
SBY Tak Mau Jadi Saksi, Anas: Ngeri, Kan
Jokowi Jadi Presiden, Ahok: Kami Kepung Monas