TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) akan mengkoordinasi program mudik gratis menjelang Idul Fitri pada Juli nanti. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Organda Andriansyah mengatakan tingginya jumlah pemudik sepeda motor membuat rawan kecelakaan lalu lintas. Sebagai solusi, pemerintah dan sejumlah perusahaan swasta telah bersedia menyiapkan layanan mudik gratis menggunakan bus untuk menekan jumlah pemudik sepeda motor.
"Ini juga untuk mengurangi kemacetan di jalur mudik," kata Andriansyah yang dihubungi Tempo pada 16 Mei 2014.
Saat ini Organda sedang mengatur agar jadwal dan rute bus gratis tersebut tidak berbenturan dengan perusahaan bus reguler yang berada di bawah naungan Organda. "Kalau berbarengan, nanti semua memilih mudik gratis. Perusahaan bus reguler malah jadi rugi," ujar Andrinsyah.
Program mudik gratis ini akan dilaksanakan mulai H-7 Idul Fitri. Rute yang direncanakan sebagian besar dari Jakarta menuju kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti Solo, Yogyakarta, dan Surabaya, karena kepadatan pemudik di rute ini paling tinggi.
Andriansyah menerangkan bahwa pemudik yang ingin mengikuti program ini dapat mendaftar langsung ke Direktorat Jenderal Perhubungan Darat atau ke perusahaan-perusahaan swasta yang menyelenggarakan mudik gratis sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR). Perusahaan yang telah menyanggupi untuk melakukan mudik gratis antara lain sebuah perusahaan sepeda motor, perusahaan jamu, perusahaan semen, dan sejumlah bank swasta.
Selain mudik gratis, Organda juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendirikan posko-posko pemeriksaan kesehatan di berbagai terminal bus di kota yang dilalui jalur mudik. Organda turut berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk memasang peringatan di daerah rawan kecelakaan serta memastikan adanya marka jalan.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita terpopuler:
KAI: Pemudik Belum Terbiasa Beli Tiket Online
Mundur di 'Injury Time', Hatta Beri Preseden Buruk
Tiket Kereta Mudik Ludes, Calon Penumpang Meradang