TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pemilihan umum presiden yang digelar kurang dari dua bulan lagi, pasar properti di Indonesia berangsur pulih. Hal ini terlihat dari respons positif investor properti terhadap pasangan-pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung pada 9 Juli 2014.
Presiden Direktur PT Prioritas Land Indonesia, Marcellus Chandra, mengatakan, pemulihan pasar properti itu terlihat dari perbandingan kondisi saat ini dengan kondisi pasar properti sebelum pemilu legislatif pada 9 April 2014 lalu. (Baca: Bunga KPR Tinggi, Konsumen Tunda Beli Rumah)
Sebagai gambaran, per April lalu, penjualan Apartemen K2 Park hanya mencapai sekitar 100 unit dalam dua pekan. Sementara saat ini, penjualan naik menjadi 200 unit dalam waktu dua pekan. “Adapun sebelum pemilihan umum legislatif penjualan bisa mencapai 600 unit dalam dua pekan,” kata Marcellus dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 Mei 2014.
Salah satu pemicu membaiknya pasar properti ini, menurut Marcellus, adalah masih cukup kuatnya kondisi fundamental perekonomian Indonesia. Hal ini juga akan menambah sentimen pasar properti di dalam negeri. (Baca: Indeks Harga Properti Residensial Jawa Timur Naik)
Adanya geliat pertumbuhan ekonomi yang sehat, kata dia, juga berimbas pada pertumbuhan industri properti di Tanah Air. “Pertumbuhan industri properti pada tahun ini diprediksi mencapai 10 persen hingga 15 persen,” tuturnya.
Saat ini, sebanyak 40 persen pembeli adalah investor properti yang membeli dalam jumlah cukup besar. Sementara pembeli perorangan yang akan menempati langsung properti yang dibeli mencapai 60 persen.
Lebih jauh, Marcellus memperkirakan pemulihan sektor properti akan kembali terjadi setelah pemilihan umum presiden. “Diharapkan kondisi bisa kembali seperti sedia kala pada pertengahan tahun depan.”
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Profil Wisnu Tjandra, Bos Artha Graha yang Hilang
Inanike, Pramugari Garuda yang Salat di Pesawat