TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham dalam negeri berhasil naik mengikuti arah mayoritas bursa saham regional. Data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis positif dan laporan laba perusahaan di Cina yang meningkat, menjadi sentimen positif yang menggerakkan bursa saham. Di penutupan Bursa Efek Indonesia, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 22 poin (0,4 persen) ke level 4.985.
Analis dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Aiza, mengatakan pelaku pasar merespons positif perbaikan data AS dan kenaikan laporan laba industri di Cina sepanjang Januari sampai April 2014. Laba yang dilaporkan meningkat sepuluh persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, mengindikasikan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi Cina terus mengalami kemajuan. “Laju indeks mengikuti sentimen positif global,” tuturnya. (Baca pula: Masuk Kuartal Kedua, Rupiah Melemah)
Saham-saham sektor perkebunan mendorong laju IHSG, sementara saham sektor pertambangan menjadi penghambat laju indeks. Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) melonjak 850 poin menjadi Rp 27.700 per lembar saham, diikuti saham PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) yang naik 95 poin ke Rp 2.355 per lembar saham. Saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) justru terkoreksi 300 poin menjadi Rp 11.150 per lembar saham.
Kenaikan teknikal dan rencana peningkatan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Turki disinyalir menjadi penyebab penguatan sektor saham perkebunan. Sementara, koreksi yang terjadi pada sektor saham pertambangan dipengaruhi oleh harga saham yang dinilai sudah terlampau mahal. (Baca juga: Minerba Indonesia Tekan Industri Aluminium Cina)
MEGEL
Berita ekonomi terpopuler
Buka Kantor di Jakarta, Apple Tawarkan Lowongan
Cokelat Cadbury Mengandung Babi?
Apple Akhirnya Buka Kantor Cabang di Indonesia