TEMPO.CO, Jakarta - Investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Agama terhadap penyelenggaraan haji pada 2012 menemukan ada ribuan pemondokan jemaah yang tak layak huni. Majalah Tempo pekan ini menuliskan bagaimana buruknya kondisi pemondokan di Arab Saudi tersebut.
Parahnya, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pemondokan yang tak layak itu sama besarnya dengan uang sewa penginapan yang kualitasnya lebih apik. “Di situ ada potensi penggelembungan harga,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Agama Mochamad Jasin, Rabu pekan lalu. (Baca: 116 Pegawai Kementerian Agama Masuk Daftar Hitam)
Misalnya rumah yang dijadikan pemondokan di wilayah Jarwal, nomor 824. Laporan Inspektorat menggambarkan rumah itu memiliki tempat sampah tanpa penutup, alas tidur tak pernah diganti, air minum bersumber dari keran, dan tak ada saluran udara.
Ada lagi pondok 903 di sektor 9 wilayah Hafair, yang tak berlubang angin dan berpengatur suhu. Dapurnya pun sempit. Sampah menggunung di bak. Bahkan satu kamar mandi dipakai sebelas anggota jemaah. (Baca: Seorang Pegawai Kementerian Agama Terima Rp 1,3 miliar dari Umrah)
Yang paling parah yakni rumah nomor 821 dan 1128. Selain tak layak, kedua rumah itu berada di kawasan permukiman kumuh. Di rumah-rumah itulah berjejal jemaah haji Indonesia yang membayar Rp 33 juta untuk membiayai rukun Islam yang kelima itu. (Baca: Selain Anggito, Presiden Ganti Dirjen Yang Lain)
ANTON SEPTIAN | INDRA WIJAYA | RIKY FERDIANTO | MOSES
Berita lain:
Perubahan Haji Era Anggito
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen
Pakar Tata Negara Usulkan Kompilasi UU Pemilu
Cari iPhone Hilang, Berteriaklah
Proyek Chevron Terganjal Korupsi SKK Migas
Amerika Akui Warganya Jihadis Suriah