TEMPO.CO, Jakarta - PT Link Net Tbk dengan kode saham LINK resmi mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 2 Juni 2014. Direktur Link Net Dicky S. Moechtar mengatakan perusahaannya melepas 304.265.000 saham biasa. “Penawaran tersebut mewakili 10 persen modal disetor perseroan,” kata Dicky di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 Juni 2014.
Menurut Dicky, harga saham yang ditawarkan Link Net adalah Rp 1.600 per saham. Namun, pada debut awal dibukanya perdagangan, harganya langsung melonjak menjadi Rp 2.000 per saham. Harganya sempat mencapai menjadi Rp 2.100 per saham dengan volume yang diperdagangkan mencapai sebanyak 71 slot dan total frekuensi 18 kali. (Baca juga: Danareksa Siap Tangani 4 IPO)
Dari penawaran tersebut diperkirakan Link Net akan memperoleh dana Rp 487 miliar dari hasil IPO. Menurut Dicky, dana IPO tersebut akan digunakan untuk pengembangan konten, distribusi, dan rumah produksi (production house). Nilai belanja modal yang dikeluarkan sekitar US$ 100 juta.
Dicky menambahkan, pada tahun, ini perseroan menargetkan menambah pemasangan jaringan Internet broadband. "Target kami pada tahun ini bisa mencapai 200 ribu rumah untuk pemasangan kabel Internet," katanya. (Lihat juga: First Media Gaet Kelas Premium Lewat Layanan Baru)
Link Net merupakan penyedia layanan melalui kabel yang menyediakan layanan televisi berlangganan, Intenet pita lebar, dan komunikasi data, yang merupakan anak usaha PT First Media Tbk atau di bawah Grup Lippo.
Link Net menjadi emiten ke-12 yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2014. Total jumlah perusahaan yang tercatat di BEI hingga 2 Juni 2014 sebanyak 495 emiten.
HERMAWAN SETYANTO
Terpopuler :
Garuda Batal Terbang ke Lima Kota
Dukung Capres, Ali Masykur Didesak Mundur dari BPK
Kuartal I 2014, Laba Mayabank Naik 6,3 Persen