TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan proses renegosiasi kontrak karya dengan PT Freeport Indonesia saat ini sudah memasuki tahap final. Menurut dia, hampir seluruh poin yang masuk dalam renegosiasi sudah mencapai titik temu. "Freeport tinggal menyempurnakan wording, tadi hanya courtesy call," kata Hidayat seusai pertemuan dengan Freeport di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu, 4 Juni 2014.
Terkait dengan relaksasi tarif bea keluar, Hidayat mengatakan hal itu sudah rampung dibahas. Namun, dia tak mau merinci berapa relaksasi bea keluar yang akan diberikan setelah perusahaan tersebut mentransfer uang jaminan pembangunan pabrik pengolahan (smelter). "Bea keluar sudah selesai, tapi saya lupa angkanya," katanya.
Hari ini Kementerian Koordinator Perekonomian tengah menggelar rapat koordinasi terkait relaksasi bea keluar mineral. Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung itu dihadiri menteri-menteri terkait dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar. (baca:Bos Besar Freeport Datangi Lapangan Banteng)
Namun, Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri membantah pertemuan itu membahas mengenai Peraturan Menteri Keuangan mengenai relaksasi tarif bea keluar. Menurut dia, pertemuan hari ini hanya membahas mengenai laporan dari tim negosiasi. "Saya tidak bisa bicara itu. Silakan ke Pak Chairul (Menko Perekonomian)," katanya.
Menurut Chatib, proses besaran tarif baru bea keluar bagi perusahaan yang sudah berkomitmen membangun smelter dibahas oleh tim tarif yang terdiri atas Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Saya tidak bisa tahu keputusannya kalau tim tarif tidak memutuskan. Tim tarif tidak dirapatkan di kantor Menko Perekonomian. Jadi, kalau bertanya bea keluar, tidak dibahas tadi," ujarnya. (baca:Hentikan Produksi, Newmont Belum Melapor ke ESDM )
Adapun Wakil Menteri Bambang Brodjonegoro mengatakan masih ada beberapa poin yang belum disepakati. Menurut dia, terkait bea keluar akan disesuaikan dengan progress pembangunan smelter. "Lihat saja nanti kalau PMK sudah keluar," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler:
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci
Indonesia Cellular Show 2014 Digelar Besok
Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari Tanpa Jokowi
Bupati yang Blokade Bandara Baru Lulus Sarjana