TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan stok beras cukup aman untuk menjawab kebutuhan Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Stok beras Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini sebanyak 1,9 juta ton.
"Bulog juga akan menggelar operasi pasar komersial untuk membentuk harga sesuai dengan pasar," katanya, Selasa, 10 Juni 2014. Operasi pasar ini bukan untuk menurunkan harga, tapi untuk mencegah terjadi lonjakan harga yang tidak diharapkan pemerintah.
Baca Juga:
Pemerintah, tutur Chairul, memperpendek mata rantai pasokan beras dari petani ke tangan konsumen. Perpendekan mata rantai ini dilakukan agar tidak banyak pihak yang mengambil keuntungan supply chains yang terlalu panjang. "Konsep kami, menginginkan keseimbangan antara suply dan demand. Kehidupan petani dan peternak secara bertahap pelan-pelan harus lebih baik, sementara harga konsumsi tidak menjadi mahal," katanya.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan pengadaan stok beras sebanyak 1,9 juta ton ini mampu mencukupi kebutuhan selama tujuh-delapan bulan ke depan. Terkait dengan kemungkinan impor beras, ujar dia, Bulog, sedang menghitung dan memprediksi pasokan beras hingga akhir tahun.
Kepala Bulog Soetarto Alimuso mengatakan operasi pasar komersial akan dilakukan di seluruh kabupaten di Indonesia. Bulog telah mengirimkan surat ke gubernur dan Menteri Dalam Negeri terkait dengan operasi pasar komersial.
ALI HIDAYAT
Berita utama:
Jokowi-JK Bisa Kalah di Pilpres, Jika....
Dipuji Jokowi, Lurah Susan: Malu tapi Senang
Ketua Umum Partai Gerindra Belum Baca Surat DKP