TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Riset PT Trust Securities Reza menilai aksi menahan diri para pelaku pasar membuat IHSG kembali masuk ke zona merah. Pelaku pasar masih memilih bersikap wait and see pada penyelenggaraan debat antara pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Juga, dipengaruhi oleh kesiapan penyelenggaraan Piala Dunia.
"Aksi ini cenderung mengurangi posisi para pelaku pasar, sehingga indeks melemah," ujarnya, Senin, 9 Juni 2014.
Kedua perhelatan akbar tersebut telah membuat pola pikir negatif pelaku pasar, sehingga mereka memilih mengamankan posisi. Sentimen negatif lain juga datang dari kebijakan pemerintah yang akan menaikkan tarif dasar listrik pada Juli mendatang. (Baca: Investor Antisipatif, IHSG Naik Tipis)
Pernyataan Bank Indonesia bahwa Indonesia masih rentan terhadap gejolak ekonomi global makin menyusutkan indeks tersebut. Pada perdagangan Senin, 9 Juni, IHSG terjun ke zona merah menuju level 4.885 basis poin. Ketika laju bursa saham Asia merespons positif pergerakan saham Amerika Serikat dan kenaikan GDP Jepang, indeks justru melangkah berlawanan arah.
Bahkan sentimen positif dalam negeri, seperti kenaikan rupiah, tidak membuat IHSG bergeming pada zona merah, malah terus bergerak turun. Pada perdagangan Selasa, 10 Juni, indeks diperkirakan akan berada pada rentang terbawah atau rentang support 4.868-4.875 dan resisten atau tertinggi pada kisaran 4.938-4.958.
AYU WANDARI
Terpopuler
Polisi: Pemerkosaan Mahasiswa Malaysia Rekayasa
Babinsa, Tugas, dan Tanggung Jawabnya
Bandung Hapus Sistem Cluster Pendaftaran Sekolah