Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LPS: Bunga Tinggi Tingkatkan Risiko Kredit Macet  

image-gnews
Nasabah di mesin ATM sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta (17/8). Suku bunga simpanan perbankan (deposito) sudah menurun sekitar 188 basis point, sementara penurunan suku bunga kredit terbatas sekitar 24 basis point. Tempo/Arif Fadillah
Nasabah di mesin ATM sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta (17/8). Suku bunga simpanan perbankan (deposito) sudah menurun sekitar 188 basis point, sementara penurunan suku bunga kredit terbatas sekitar 24 basis point. Tempo/Arif Fadillah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengingatkan penetapan suku bunga yang tinggi oleh bank-bank umum tersebut dapat mengakibatkan potensi kredit macet. "Ada debitor yang berisiko naik nonperforming loan-nya," ujar dia Kepala Divisi Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS, Doddy Ariefianto, ketika dihubungi Tempo, Senin, 9 Juni 2014.

Berkaitan dengan penetapan suku bunga yang tinggi dan risiko yang besar itu, menurut Doddy, LPS memang tidak memberi peringatan ataupun sanksi tertentu kepada para bank peserta penjaminan LPS. “Karena kita ingin bank itu sendiri yang menyadarinya,” katanya.

Ia juga mengingatkan LPS tidak akan menjamin suku bunga perbankan umum yang melebihi angka wajar suku bunga yang ditetapkan. Jadi, saat bank individual tersebut menghadapi kondisi atau masalah, keamanan dana nasabah menjadi berisiko. (Baca: Ekonom: Perilaku Perbankan Indonesia Mirip Kartel)

“Karena saat bank jatuh, dana nasabah tidak di jamin LPS,” ujar Doddy. Oleh karena itu, bank wajib mensosialisasikan ke nasabah bila suku bunganya melebihi LPS rate. “Bank harus transparan."

Suku bunga yang baik, kata dia, adalah suku bunga yang lebih rendah atau mendekati angka wajar dari LPS rate. Meski begitu, tingginya suku bunga tersebut berkaitan erat dengan kondisi likuiditas perbankan yang cenderung rendah. Sehingga diperlukan likuiditas besar untuk diserap dari masyarakat.

Namun Doddy mengatakan untuk menghindari adanya masalah pada dana nasabah, LPS lebih menyarankan ekspansi kredit perbankan diturunkan. “Agar risiko-risiko kredit bermasalah tidak sampai terjadi dan berakibat pada kesehatan bank itu sendiri,” tuturnya. (Baca: BI Rate Kemungkinan Bertahan)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan tersebut merespons pantauan Bank Indonesia terhadap suku bunga simpanan dan kredit perbankan per April 2014 masih terus naik. Pada bulan itu, suku bunga deposito berjangka waktu satu bulan, misalnya meningkat dari 7,98 persen menjadi 8,1 persen.

Adapun suku bunga deposito untuk jangka waktu tiga bulan, meningkat dari 8,27 persen menjadi 8,35 persen. Sedangkan deposito jangka waktu enam bulan tercatat naik dari 8,24 persen menjadi 8,44 persen dan deposito jangka waktu 12 bulan meningkat dari 7,41 persen menjadi 7,8 persen.

“Kenaikan suku bunga dana diiringi oleh peningkatan rata-rata suku bunga kredit yang naik dari 12,57 persen pada Maret menjadi 12,6 persen pada April 2014,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara, Senin lalu.

Sementara LPS hanya menjamin suku bunga simpanan bank umum dengan denominasi rupiah maksimal 7,75 persen dan denominasi valas maksimal 1,5 persen. Sedangkan suku bunga simpanan berdenominasi rupiah oleh bank perkreditan rakyat yang dijamin LPS maksimal 10,25 persen.


MAYA NAWANGWULAN

Berita terpopuler:
Tarif Listrik 6 Golongan Pelanggan Naik per 1 Juli
Usai Debat Capres, IHSG Rebound 61 Poin 
Anggaran Pensiun PNS Rp302 Miliar Tak Ada Laporan?
Utang Pemerintah Rp 2.652,10 Triliun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. TEMPO/Adinda Jasmine
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

13 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

26 hari lalu

Bank BJB hadirkan Ramadan Fair di rest area Tol Cipali. (Foto: Bank BJB)
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.


Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

29 hari lalu

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam


BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

29 hari lalu

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00. Foto: Canva
BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

31 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.