TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Presiden Boediono mengatakan bahwa peran ibu untuk membangun karakter melalui keluarga amat penting. "Ini tanpa mengurangi peran bapak-bapak dalam keluarga," kata Boediono dalam sambutannya pada acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-21 di Lapangan Komando Daerah Militer Brawijaya, Surabaya, Sabtu, 14 Juni 2014.
Sampai saat ini, menurut Boediono, banyak program pemerintah yang mengandalkan perempuan sebagai tumpuan untuk pembangunan keluarga, di antaranya program pada bidang kesehatan, pendidikan, serta penanggulangan kemiskinan. Program-program tersebut menjadikan keluarga sebagai sasarannya. "Kita harus salut dan apresiasi yang tinggi kepada peran ibu dalam membina kualitas keluarganya," katanya.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, menurut Boediono, memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan membutuhkan kerja keras untuk meningkatkan dan membina kualitas manusia. "Ini menjadi tantangan tersendiri," katanya.
Karena itu, dengan menggunakan momentum Harganas pada tahun ini, Boediono berharap semua komponen bangsa dapat bahu-membahu untuk memperhatikan masalah kependudukan di Indonesia. "Bisa dimulai dengan pembatasan kelahiran anak," katanya.
Boediono juga mengatakan bahwa dirinya meminta kepada para kepala daerah se-Indonesia untuk ikut menyukseskan program kependudukan dengan menyusun program-program serta kegiatan-kegiatan kependudukan dan keluarga berencana.
Acara puncak Harganas juga dihadiri Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Fasli Jalal, Ketua Panitia Harganas Vita Gamawan Fauzi, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Selain itu, acara tersebut dihadiri oleh bupati dan gubernur se-Indonesia serta dihadiri oleh pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan para kader penggerak PKK se-Indonesia. (Baca juga: Optimalisasi KB, BKKBN Pakai Sistem Geospasial)
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler
SBY Berikan Beasiswa S2 ke Anak Tukang Becak
Keluarga Korban Penculikan Temui Pimpinan DPR
MA Hukum KPK Bayar Rp 100 Juta
Ujian SMP/MTs, 2.335 Siswa Tak Lulus
Kiai Targetkan 80 Persen Suara Jokowi di Sidoarjo
Lima Provinsi yang Jeblok Ujian SMP/MTs
Mesin Penjernih Air ITB Go Internasional
KPU: Kami Siap jika Pilpres Dua Putaran
Kata Komnas HAM Soal Perdagangan Manusia di Lokalisasi