TEMPO.CO, Surabaya -- Menjelang penutupan lokalisasi Dolly malam nanti, situasi di tempat tersebut makin memanas. Sejumlah pemuda menutup akses masuk ke Jalan Jarak sejak dari pertigaan Jalan Girilaya-Jalan Banyuurip sejak pagi tadi, Rabu, 18 Juni 2014.
Mereka menghalangi jalan dengan barikade cone dan plastik milik polisi berwarna oranye. Semua mengenakan kaos hitam lengan panjang dan ikat kepala hijau muda.
Baca Juga:
Kaos mereka bertulisan "Tolak Penutupan Lokalisasi". Adapun ikat kepalanya berbunyi "Barisan Bintang Merah". Spanduk hitam bertuliskan "Kami Menolak Akal yang Tak Punya Hati Nurani" dibentangkan di antara barikade. (Baca: Warga Dolly Ikrar Dolly Haram Prostitusi Malam Ini)
Meski menutup rapat jalan, mereka masih memperbolehkan sepeda motor lewat. Blokade juga dilakukan berlapis di Jalan Jarak. Bedanya, pemuda-pemuda di sini tidak memperbolehkan sepeda motor melintas.
Mereka "membuang" lalu lintas ke Jalan Kupang Gunung Timur. "Silakan cari jalan memutar," kata seorang pemuda kurus bertato dengan lengan dililit pita hitam, Rabu, 18 Juni 2014. (Baca: Akan Ditutup, Pasukan Bintang Merah Kepung Dolly)
Berlapis-lapisnya blokade membuat situasi Jalan Jarak lengang kendaraan. Sebagian warga justru keluar rumah untuk menonton aksi pemblokiran jalan tersebut. Meski panas di luar, situasi di wisma-wisma prostitusi justru biasa-biasa saja.
Layaknya keadaan Gang Dolly di waktu siang, wisma-wisma tersebut terlihat sepi. Meski demikian tidak ada polisi yang berupaya mengarahkan arus lalu lintas.
Beberapa polisi dari Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya hanya mengamat-amati keadaan dari jauh. Konsentrasi aparat Brimob dan Pengendali Massa justru terfokus di Islamic Center, lokasi deklarasi penutupan malam nanti. (Baca: Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar)
KUKUH S. WIBOWO
Berita Lain
Wanita Ini Jual Jasa Prostitusi di Perpustakaan
Survei: Capres Sederhana Lebih Disukai Pemilih
Suciwati: Penjahat Tak Bisa Jadi Pahlawan
KPK: Bupati Biak Ditangkap di Hotel Akasia