TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menargetkan nilai transaksi 13,5 triliun dalam Festival Jakarta Great Sale 2014.
Menurut Adi Ariantara, Kepala Biro Perekonomian Pemerintah DKI Jakarta, pemerintah DKI Jakarta dan panitia Festival Jakarta Great Sale (FJGS) tahun 2014, menargetkan target per hari sebesar Rp 0,3 triliun atau Rp 300 miliar per hari, "Atau Rp 3-4 triliun per sepuluh hari selama satu setengah bulan pada 7 Juni hingga 19 Juli 2014," kata Adi kepada wartawan seusai acara Press Conference III Festival Jakarta Great Sale 2014 di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2014.
Adi melanjutkan, jumlah nilai tersebut sebenarnya memang tidak begitu besar, jika dibandingkan dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013, yang sebesar Rp 1.225 triliun. (Baca: BRI Ajak UMKM Bergabung di Jakarta Great Sale 2014)
"Dana yang didapat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tidak besar, paling hanya dari parkir, atau semacamnya. Tapi yang lebih penting di sini adalah, ada aktivitas ekonomi di situ. Uang menjadi berjalan, tidak tertahan di bank-bank," kata Adi.
Misi utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjut Adi, dengan adanya FJGS adalah menyebarkan pesan bahwa Jakarta itu aman untuk ditinggali dan berbisnis, baik kepada masyarakat domestik, maupun orang asing.
"Selain itu, kita juga berharap orang dalam negeri dan asing untuk dapat berbelanja barang-barang berkualitas di Indonesia, khususnya di Jakarta. Sehingga tidak perlu harus belanja ke Hongkong, Korea, Singapura, dan lainnya. Barang-barang itu juga tersedia di sini," kata Adi.
Sebelumnya, FJGS 2014 dimulai sejak 7 Juni 2014 dan akan berakhir pada 19 Juli 2014 (selama satu setengah bulan). Acara yang mengusung tema Jakarta baru, Jakarta maju dan didukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Jakarta, dengan meningkatkan transaksi ritel, hiburan, dan rekreasi.
Selain itu, juga agar menarik minat konsumen domestik untuk tetap berbelanja di Jakarta, dibandingkan harus berbelanja ke luar negeri.
Adi menambahkan, FJGS yang dari awal, diselenggarakan guna memeriahkan ulang tahun Jakarta ini dibantu Pemerintah Provinsi DKI dengan pemberian insentif pajak umbul-umbul atau reklame antara 5-10 persen, kepada panitia maupun mal yang mempromosikan acara ini, dengan tidak mencantumkan brand mereka. Nilai transaksi dari FJGS tahun 2013 lalu adalah sebesar Rp 11,8 triliun.
Adi menyatakan acara ini telah berganti nama dan bertransformasi. "Dari yang namanya Festival Toko, Pesta Diskon, hingga sejak tahun 2009, Pemprov mengumpulkan asosiasi retail untuk membuat acara yang lebih serius, sehingga jadilah FJGS. Acara ini untuk semua kalangan masyarakat," kata Adi.
RIDHO JUN PRASETYO
Berita Terpopuler
Debat Jokowi-Prabowo Mengecewakan, Rupiah Terbenam
Direksi Pertamina Pasang Nada Sambung 'Disadap'
XL-Axis Tepis Klaim Keuntungan Indosat
Ini Penyebab Samsung Batal Berinvestasi di RI